REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konsistensi bank bjb dalam membangun bisnis yang selaras dengan prinsip keberlanjutan mendapatkan apresiasi. Dalam ajang Investing on Climate by Editor’s Choice Awards 2025, bank bjb berhasil meraih tiga penghargaan yang menegaskan posisi perseroan sebagai institusi keuangan yang proaktif menghadapi tantangan perubahan iklim.
Ajang Investing on Climate diinisiasi para editor senior dan pegiat lingkungan. Ini merupakan bentuk penghargaan bagi institusi yang menunjukkan dedikasi tinggi terhadap investasi ramah lingkungan.
Adapun tiga penghargaan tersebut meliputi kategori Best Emission Reduction, Best Literacy for Climate Resilience, dan Best Climate Financing. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa komitmen bank bjb dalam mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam strategi bisnis bukan sekadar wacana, melainkan praktik nyata yang memberikan dampak luas.
Penghargaan Best Emission Reduction diberikan atas langkah konkret bank bjb dalam mengurangi jejak karbon operasional melalui program efisiensi energi dan digitalisasi layanan. Upaya ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam mendukung agenda transisi menuju ekonomi rendah emisi.
Penghargaan Best Literacy for Climate Resilience diraih berkat kontribusi bank bjb dalam memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya ketahanan iklim. Program literasi yang dijalankan tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif mengenai risiko perubahan iklim dan peluang investasi hijau.
Sementara itu, penghargaan Best Climate Financing menjadi pengakuan atas peran bank bjb dalam menyalurkan pendanaan untuk proyek-proyek ramah lingkungan. Pendekatan pembiayaan yang didorong prinsip hijau ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan ekosistem.
Corporate Secretary bank bjb Herfinia mengatakan prinsip keberlanjutan telah menjadi bagian integral dari misi bank bjb yaitu memberikan manfaat terbaik dan berkelanjutan kepada stakeholders. "Hal ini diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif yang mengedepankan harmoni antara pertumbuhan bisnis dan keberlanjutan ekosistem," kata Herfinia.
Konsistensi bank bjb dalam menjalankan bisnis berkelanjutan tercermin dari kebijakan internal yang terus diperbarui sejalan dengan dinamika lingkungan global. Pendekatan hijau juga diterapkan dalam berbagai proses internal, mulai dari optimalisasi penggunaan energi, pengurangan sampah, hingga pemanfaatan teknologi digital sebagai langkah efisiensi. Digitalisasi bukan hanya meningkatkan kenyamanan nasabah, tetapi juga menekan penggunaan sumber daya secara signifikan.
Pencapaian ini memperkuat posisi bank bjb sebagai salah satu pelopor implementasi prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) di sektor perbankan daerah. Dengan strategi yang terintegrasi, perusahaan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan keberlanjutan lingkungan.
Herfinia mengatakan transformasi yang dilakukan bank bjb turut memperkuat fondasi perusahaan dalam menghadapi risiko perubahan iklim yang semakin kompleks. "Dengan langkah mitigasi dan adaptasi yang tepat, perusahaan mampu menjaga ketahanan operasional sekaligus membantu masyarakat melakukan perubahan yang lebih sadar lingkungan," kata Herfinia, melalui siaran pers.
Penghargaan dari Investing on Climate Editor’s Choice Awards 2025 menjadi dorongan bagi bank bjb untuk terus memperluas kontribusi dalam menjaga lingkungan hidup. Bagi bank bjb, keberlanjutan tidak hanya menjadi tuntutan zaman, tetapi juga peluang untuk menciptakan nilai jangka panjang.
Selain itu, bank bjb secara aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mempercepat ekosistem investasi hijau. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam mendorong inovasi yang mendukung pencapaian target nasional menuju net zero emission.
Di tengah tantangan perubahan iklim global, bank bjb menyadari bahwa sektor keuangan memiliki peranan penting dalam mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau. Melalui pendanaan hijau, literasi, dan pengurangan emisi, perseroan berupaya memberikan dampak nyata yang dapat dirasakan luas oleh masyarakat.