Kamis 20 Nov 2025 08:13 WIB

BTN Tetap Jadi Penopang Utama Pertumbuhan BSN Pascaspin-off

Akselerasi aset BSN ditopang penuh sinergi dan permodalan dari BTN sebagai induk.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu bersama jajaran direksi dan komisaris BTN dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN di Menara I BTN, Jakarta, Selasa (18/11/2025). Dalam agenda tersebut para pemegang saham menyetujui pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) kepada PT Bank Syariah Nasional (BSN). Melalui keputusan ini, seluruh hak dan kewajiban UUS BTN dialihkan ke BSN. Hasil penggabungan UUS BTN dan Bank Victoria Syariah tersebut akan menjadikan BSN sebagai bank umum syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp71,3 triliun.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu bersama jajaran direksi dan komisaris BTN dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN di Menara I BTN, Jakarta, Selasa (18/11/2025). Dalam agenda tersebut para pemegang saham menyetujui pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) kepada PT Bank Syariah Nasional (BSN). Melalui keputusan ini, seluruh hak dan kewajiban UUS BTN dialihkan ke BSN. Hasil penggabungan UUS BTN dan Bank Victoria Syariah tersebut akan menjadikan BSN sebagai bank umum syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp71,3 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menegaskan tetap menjadi penopang utama Bank Syariah Nasional (BSN) setelah pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN. Dengan aset BSN yang naik menjadi sekitar Rp71,3 triliun usai spin-off, BTN sebagai induk menargetkan BSN dapat mengejar aset di atas Rp100 triliun dalam dua tahun.

Direktur Consumer Banking BTN sekaligus Kuasa Pemegang Saham Pengendali BSN, Hirwandi Gafar, menyatakan kinerja UUS BTN selama beberapa tahun terakhir memberi landasan kuat bagi BSN sebagai entitas baru. Pertumbuhan aset yang solid ini menegaskan UUS BTN memiliki fundamental bisnis yang kuat untuk melangkah ke fase berikutnya.

Baca Juga

“Sejalan dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan serta POJK No 12 Tahun 2023, pemisahan UUS BTN menjadi Bank Umum Syariah bukan hanya kewajiban regulasi, tetapi juga momentum strategis. Dengan aset yang telah melebihi persyaratan minimum dan dukungan kajian konsultan independen, BTN memilih untuk melakukan spin-off UUS BTN ke dalam entitas Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai anak perusahaan BTN,” kata Hirwandi di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Aset UUS BTN sebelumnya mencapai Rp60,56 triliun pada Desember 2024 dan meningkat menjadi Rp68,36 triliun pada September 2025. Per November 2025, aset BSN tercatat sekitar Rp69 triliun sebelum naik menjadi Rp71,3 triliun setelah finalisasi pelimpahan aset yang ditetapkan dalam RUPSLB BSN pada 19 November 2025.

Dengan basis aset tersebut, BTN melihat peluang BSN untuk tumbuh lebih agresif sebagai bank syariah dengan aset terbesar kedua di Indonesia. Dukungan BTN sebagai induk mencakup permodalan, sinergi jaringan, dan pengembangan produk agar pembiayaan syariah bisa menjangkau lebih banyak nasabah.

Hirwandi menegaskan posisi BTN sebagai pemegang saham pengendali akan dimanfaatkan untuk memastikan pertumbuhan BSN tetap berimbang dengan bisnis konvensional. “Sebagai induk, BTN memiliki posisi kuat untuk mendukung penguatan BSN. Sinergi BTN dan BSN akan menciptakan pertumbuhan berimbang antara bisnis konvensional dan syariah. Sekaligus memperkuat citra BTN sebagai grup perbankan nasional yang inklusif, inovatif, dan berorientasi pada sustainability banking,” kata Hirwandi.

Sinergi BTN dan BSN ini diharapkan tidak hanya memperkuat pangsa pasar perbankan syariah, tetapi juga memberi alternatif layanan keuangan syariah bagi masyarakat di berbagai segmen. Dengan target aset di atas Rp100 triliun, realisasi ekspansi BSN dalam dua tahun ke depan akan banyak ditopang oleh kapasitas dan dukungan BTN sebagai induk usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement