Jumat 14 Nov 2025 17:01 WIB

Danantara Minta Garuda Fokus Maintenance Pesawat Grounded

Banyaknya pesawat tidak terbang dinilai menggerus pendapatan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Danantara meminta Garuda untuk fokus dalam maintenance atau perawatan maupun perbaikan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Danantara meminta Garuda untuk fokus dalam maintenance atau perawatan maupun perbaikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director Danantara Febriany Eddy mengatakan injeksi modal sebesar Rp23,67 triliun merupakan langkah awal dari pekerjaan besar dan transformasi Garuda Indonesia. Febri menyebut transformasi Garuda bukan sekadar transformasi neraca.

“Walaupun capital injection itu pada akhirnya ada banyak series of corporate action juga,” ujar Febri di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Baca Juga

Febri mengatakan penguatan modal kerja, membayar utang avtur, hingga imbreng lahan GMF merupakan paket restrukturisasi yang dicanangkan Danantara dengan suntikan modal tersebut. “Karena dari sekarang akan banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh Garuda,” lanjut Febri.

Febri menyampaikan Danantara meminta Garuda untuk fokus dalam maintenance atau perawatan maupun perbaikan. Pasalnya, Febri menyebut banyak sekali armada pesawat Garuda dan Citilink yang berstatus grounded atau tidak bisa terbang akibat belum menjalani proses perawatan.

“Kalau pesawat itu grounded, dia tidak punya revenue, tidak ada pendapatan, karena dia tidak bisa terbang,” sambung Febri.

Di sisi lain, Febri menyebut biaya sewa pesawat tetap berjalan. Dengan demikian, kondisi ini akan sangat merugikan beban keuangan Garuda Group saat ini dan di masa depan. “Jadi setiap hari kita menunda, maka semakin besar lubang yang harus ditutup. Jadi ini menjadi tahap satu prioritas, banget-banget prioritas, segera diberikan untuk bisa melakukan maintenance yang dibutuhkan sehingga pesawat Garuda bisa terbang lagi,” ucap Febri.

Febri berharap suntikan modal juga dapat memperbaiki kondisi keuangan Garuda Indonesia. Febri menyebut ekuitas yang positif dibutuhkan dalam menunjang operasional perusahaan. “Kalau dia negatif terus-menerus, dia tidak bisa beroperasi secara normal. Jadi itu juga bagian dari langkah awal itu,” lanjutnya.

Febri menegaskan Danantara melalui Danantara Asset Management (DAM) tak sekadar memberikan suntikan dana segar kepada Garuda Indonesia. Danantara, lanjut Febri, akan terus mengawal proses transformasi Garuda Indonesia agar bisa memulihkan kinerja ke depan.

“Setelah Danantara masuk itu juga bukan cuma sekadar ngasih uang. Ini kita akan monitor dan kita akan bekerja bersama dengan tim manajemen Garuda,” kata Febri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement