Sabtu 25 Oct 2025 15:57 WIB

Masa Depan Ekonomi Jakarta Ada di Sektor Jasa dan Ekraf

Pada kuartal II 2025, ekonomi Jakarta tumbuh 5,18 persen.

Sejumlah warga mengikuti bimbingan teknis (bimtek) merangkai hand bouquet di Pasar Rawa Belong, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) ini diikuti oleh 40 peserta dari lima wilayah di Jakarta. Kegiatan tersebut bertujuan memberdayakan warga agar memiliki keterampilan kreatif dan produktif melalui pembuatan hand bouquet, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi serta membuka peluang usaha baru. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Festival Hortikultura 2025.Salah satu peserta, Icha (30), mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah keterampilannya.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga mengikuti bimbingan teknis (bimtek) merangkai hand bouquet di Pasar Rawa Belong, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) ini diikuti oleh 40 peserta dari lima wilayah di Jakarta. Kegiatan tersebut bertujuan memberdayakan warga agar memiliki keterampilan kreatif dan produktif melalui pembuatan hand bouquet, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi serta membuka peluang usaha baru. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Festival Hortikultura 2025.Salah satu peserta, Icha (30), mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah keterampilannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali menilai masa depan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta akan bertumpu pada sektor jasa, ekonomi kreatif (ekraf) dan digital. Ia menyebut, lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta berasal dari sektor tersebut.

“Lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta tumbuh dari sektor ini, dan di sanalah masa depan Jakarta,” ujarnya saat pembukaan Jakarta Economic Forum (JEF) 2025 di Jakarta, Sabtu (25/10/2025).

Baca Juga

Ricky mengatakan, Jakarta tidak hanya berperan sebagai pusat ekonomi dan keuangan nasional, tetapi juga sebagai jantung ekonomi berbasis jasa, kreatif, dan inovatif. Menurutnya, JEF 2025 menjadi wujud kolaborasi berbagai pihak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui kreativitas dan partisipasi masyarakat.

Pada kuartal II 2025, ekonomi Jakarta tumbuh 5,18 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara tingkat inflasi tetap terjaga di 2,4 persen secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional. Di sisi lain, transaksi digital juga terus meningkat hingga 183 persen, mencapai 2,24 miliar transaksi.

“Semua ini merupakan hasil kolaborasi seluruh pihak sehingga ekonomi Jakarta terus bertumbuh,” kata Ricky.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menambahkan, Jakarta Economic Forum bukan sekadar ruang diskusi, tetapi wadah strategis untuk merumuskan arah kebijakan dan langkah kolaboratif dalam memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang maju, berdaya saing, dan berkeadilan ekonomi.

Ia menilai pertumbuhan ekonomi yang positif, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya investasi merupakan bukti kekuatan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Digitalisasi juga menjadi salah satu pilar utama transformasi ekonomi Jakarta, termasuk melalui penerapan sistem pembayaran digital seperti QRIS di pasar-pasar tradisional.

“JEF 2025 diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di Jakarta serta memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat,” ujar Pramono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement