Senin 20 Oct 2025 10:00 WIB
Liputan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran

Janji Swasembada di Ujung Tahun Pertama Prabowo-Gibran

Indonesia catat rekor stok beras nasional tertinggi sepanjang sejarah.

Rep: Lilis Sri Handayani, Frederikus Dominggus Bata/ Red: Gita Amanda
Presiden Prabowo Subianto saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Ahad (3/11/2024). Kunjungan Presiden tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan, dan Papua Selatan diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Foto: Biro Pers Istana
Presiden Prabowo Subianto saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Ahad (3/11/2024). Kunjungan Presiden tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan, dan Papua Selatan diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Siang itu, Rabu (15/10/2025), areal sawah yang telah selesai dipanen di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, terlihat seperti hamparan emas yang menguning. Pantulan sinar matahari yang terik tanpa tutupan awan membuat silau mata yang memandangnya.

Batang padi yang telah dipotong pun masih terlihat tegak berdiri membentuk barisan yang rapi. Di beberapa sudut sawah, terlihat gunungan jerami kering yang belum terangkut. “Baru selesai panen dua hari yang lalu,” ujar Ketua Kelompok Tani Rejeki Tani 4, Rasudin, kepada Republika.

Baca Juga

Selain di hamparan itu, ada pula hamparan lainnya yang telah dipanen sejak awal bulan ini. Namun, di sebagian kecil hamparan lainnya justru ada yang baru akan panen beberapa hari mendatang.

Rasudin menyebutkan, hasil panen kali ini rata-rata mencapai tujuh ton per hektare. Kebanyakan hasil panen itu langsung dijual oleh petani dalam bentuk gabah kering panen (GKP), meski ada pula yang dijemur hingga kering menjadi gabah kering giling (GKG) sebagai simpanan.

Pada musim panen ini, GKP dihargai tengkulak di kisaran Rp7.500 per kilogram. Angka itu jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang hanya Rp6.500 per kilogram. Petani pun sumringah dengan harga tersebut.

Tak hanya mensyukuri produksi dan harga gabah yang tinggi, pria yang juga menjabat sebagai Raksa Bumi Desa Jatisura itu juga senang karena areal sawah di desanya tahun ini bisa melakukan tanam dua kali dalam setahun. Hal itu menyusul musim hujan yang lebih panjang tahun ini.

 
photo
Petani merontokan padi saat panen raya di Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. - (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nym.)

Produksi Beras Nasional 2025 Lampaui Target

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras nasional Januari–November 2025 mencapai 33,19 juta ton. Angka ini meningkat 12,62 persen dibanding periode sama tahun 2024 yang hanya 29,47 juta ton.

Capaian tersebut memastikan ketersediaan pasokan beras nasional berada dalam kondisi aman. Bahkan, angkanya melampaui produksi sepanjang 2024 yang tercatat 30,34 juta ton. “Dengan produksi Januari–November yang diperkirakan menembus 33 juta ton, ketersediaan pangan pokok semakin terjamin. Beras bukan lagi faktor pendorong inflasi, melainkan penopang stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain mencatat lonjakan produksi, BPS juga melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2025 sebesar 124,36. Angka ini naik 0,63 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 123,57. Kenaikan terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibanding indeks harga yang dibayar petani (Ib).

 

Secara keseluruhan, dari 38 provinsi yang diamati, 25 provinsi mengalami kenaikan NTP. Papua Barat Daya mencatat kenaikan tertinggi dengan 5,62 persen. Selain itu, BPS juga melaporkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada September 2025 sebesar 128,28 atau naik 0,56 persen dibanding bulan sebelumnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menargetkan 2028 Indonesia sudah bisa swasembada pangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement