Rabu 08 Oct 2025 20:37 WIB

Tak Hanya Koleksi, Aset Mewah Kini Bisa Jadi Investasi

MUSE menjadikan barang mewah sebagai instrumen investasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Investasi (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan teknologi asal Australia, MUSE Technology Pty Ltd, resmi memperluas bisnisnya ke Asia, termasuk Indonesia. Langkah ini menghadirkan cara baru berinvestasi melalui aset mewah seperti karya seni, mobil klasik, jam tangan, hingga perhiasan bernilai tinggi yang kini bisa diperjualbelikan secara digital.

“Dengan kepercayaan dan dukungan dari para pemasok, mitra, dan investor, kami kini siap melangkah ke ekspansi internasional pertama kami, dan Asia memiliki kepekaan serta antusiasme alami terhadap aset riil,” ujar Pendiri sekaligus CEO MUSE, Michelle Zhang, dalam keterangan resmi, Rabu (8/10/2025).

MUSE disebut sebagai platform investasi pertama di dunia yang menggabungkan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan untuk memastikan keaslian serta nilai aset. Setiap barang yang terdaftar diverifikasi secara digital, sehingga pembeli dan investor dapat menelusuri riwayat kepemilikan dengan aman dan transparan.

Berbeda dari sekadar pasar kolektor, MUSE menjadikan barang mewah sebagai instrumen investasi. Melalui fitur jual-beli ulang (resale engine), aset dapat diperdagangkan kembali dengan sistem yang terstruktur, membuka peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil jangka panjang.

Sebagai bagian dari ekspansinya, MUSE berencana membangun Center of Excellence untuk digital dan pemasaran di Indonesia. Pusat inovasi ini diharapkan menjadi basis kerja sama regional antara investor, lembaga keuangan, dan komunitas aset mewah di Asia.

MUSE juga memperkenalkan dua inovasi keuangan baru, yakni MUSE Luxury Investment Index (MLII) dan MUSE ETF. Keduanya memungkinkan aset mewah diolah menjadi produk investasi yang terukur, likuid, dan dapat diakses lebih luas layaknya saham atau properti.

Chief Commercial Officer dan Direktur Asia MUSE, AJ Lee, menyebut strategi ekspansi ini sudah disiapkan sejak awal tahun. “Kami telah menjalin kemitraan strategis dengan kelompok investasi terkemuka sebelum peluncuran resmi. Inisiatif yang kami luncurkan nanti akan menjadi wadah interaksi sekaligus inkubator bagi mitra dan investor MUSE,” ujarnya.

Masuknya MUSE ke Asia menandai tren baru dalam dunia investasi digital. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, aset mewah dinilai menjadi pilihan investasi alternatif yang bernilai stabil, langka, dan kini bisa diakses masyarakat luas melalui teknologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement