REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengajak para pengusaha di seluruh tanah air bersinergi mengembangkan aset-aset milik Bulog yang belum termanfaatkan. Ajakan itu ia sampaikan pada momen peresmikan kawasan bisnis Beloft (Bulog Lifestyle Opportunity Food and Territory) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025).
Bulog mencatat total aset mencapai Rp53 triliun. Menurut Ahmad Rizal, sebagian besar aset tersebut belum terkelola dengan baik sehingga masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
"Teman-teman pengusaha yang tertarik bisa bersinergi dengan Bulog dalam mengembangkan aset-aset tersebut," ujar Ahmad Rizal.
Ia menegaskan kerja sama dengan pihak swasta harus sesuai aturan Kementerian Keuangan dan ketentuan hukum yang berlaku. Hal itu untuk memastikan pemanfaatan aset benar-benar memberi keuntungan bagi bangsa dan negara.
Bulog meluncurkan konsep “Bulog Business District” sebagai model pengembangan kawasan bisnis yang dapat diperluas ke berbagai daerah. Konsep ini diharapkan menjadi identitas baru Bulog, selain peran utamanya sebagai pengelola pangan.
"Bulog Business District ini nanti akan menggaung ke seluruh Indonesia dan menjadi ikon baru," kata Ahmad Rizal.
Kawasan Beloft di Kelapa Gading menjadi salah satu contoh pemanfaatan aset yang diarahkan untuk investasi, kegiatan kuliner, hingga pusat usaha masyarakat. Bulog membuka ruang bagi masyarakat maupun pelaku usaha lokal untuk ikut menghidupkan kawasan tersebut.
Ahmad Rizal juga menekankan pentingnya dukungan aparat keamanan. Ia menilai kawasan Beloft yang bersebelahan dengan gudang beras terbesar di Indonesia merupakan objek vital nasional yang harus dijaga bersama.
Bulog berharap kolaborasi pemerintah, TNI, Polri, serta pengusaha dapat mempercepat optimalisasi lahan kosong menjadi pusat bisnis produktif. Upaya ini diharapkan memperkuat peran Bulog dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menambah pemasukan bagi negara.