REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah Subsidi (KPRS) sebesar Rp14,65 triliun kepada 107 ribu debitur di seluruh Indonesia hingga akhir Agustus 2025.
Corporate Secretary BRI Dhanny dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (23/9/2025), mengungkapkan pencapaian tersebut menegaskan komitmen BRI sebagai bank penyalur program perumahan subsidi pemerintah.
“Kami berkomitmen menghadirkan akses hunian yang layak, terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penyaluran KPRS ini sejalan dengan visi BRI untuk terus berkontribusi pada pemerataan kesejahteraan sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional,” ujarnya.
Secara rinci, penyaluran KPRS BRI terdiri atas:
- KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp14,21 triliun
- KPR Tapera sebesar Rp329,92 miliar
- KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp103,75 miliar
- Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebesar Rp9,24 miliar
Sebagai wujud nyata dukungan terhadap Program 3 Juta Rumah, pada Agustus 2025 BRI juga menambah kuota penyaluran KPR FLPP dari semula 17.700 unit menjadi 25.000 unit.
“Kami optimistis program perumahan subsidi dapat terus diperluas jangkauannya, sehingga semakin banyak keluarga Indonesia yang bisa memiliki rumah layak huni,” tambahnya.
Penyaluran KPRS ini juga sejalan dengan fokus BRI dalam mendukung Asta Cita Pemerintah, yakni melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi.
Melalui pembiayaan perumahan, BRI tidak hanya memberikan akses tempat tinggal, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.