REPUBLIKA.CO.ID, NANNIG -– Indonesia kembali memenuhi undangan Pemerintah China, untuk tampil pada China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS) di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Provinsi Guangxi, Tiongkok, 17–21 September 2025.
Dipimpin Kementerian Perdagangan (Kemendag), delegasi Indonesia hadir dengan konsep inovatif, memadukan kekuatan komoditas unggulan dan pesona budaya Kalimantan Selatan.
Kemendag juga menghadirkan masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Telekomunikasi Indonesia (Telin) untuk menampilkan pencapaian Indonesia di bidang teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan ekosistem ekonomi digital.
Hal tersebut sejalan dengan tema utama agenda tahunan yang secara resmi dibuka Wakil Presiden Tiongkok Han Zheng di Nanning, Rabu (17/9/2025), yakni “Digital Intelligence and Innovation Empower Development — Leveraging China-ASEAN FTA 3.0 New Opportunities for an even Closer China-ASEAN Community with a Shared Future”. Indonesia menargetkan ekspor jumbo pada CAEXPO kali ini.
CAEXPO-CABIS ini menandai salah satu momen diplomasi dan ekonomi penting dalam kerja sama regional Asia Tenggara dan China. Khusus untuk Indonesia, acara ini juga didedikasikan untuk menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Dalam pidatonya Han Zheng menyoroti bahwa China dan ASEAN telah menjadi mitra dagang utama satu sama lain selama beberapa tahun terakhir. Dari Januari hingga Agustus 2025, volume perdagangan dua arah mencapai US$686,78 miliar, sebuah peningkatan 8,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, investasi timbal balik antarnegara juga menunjukkan peningkatan signifikan, telah melampaui US$450 miliar hingga Juli 2025.