REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Istana telah mengumumkan terjadinya reshuffle terhadap lima pejabat di Kementerian, termasuk salah satunya Sri Mulyani dari posisinya sebagai Menteri Keuangan, digantikan oleh sosok Purbaya Yudha Sadewa. Pengamat melihat, digantinya Sri Mulyani akibat dampak dari serangkaian aksi demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus 2025 lalu.
“Sore ini tak terduga Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Ini cukup luar biasa ada satu menteri yang sebelumnya merupakan menteri andalan, baik dalam Pemerintah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) satu kali, kemudian pemerintahan Jokowi dua kali, dan delapan bulan mengikuti Presiden Prabowo,” ujar Pengamat Ekonomi Ibrahim Assuaibi dalam keterangan suara kepada wartawan, Senin (8/9/2025).
Menteri yang dimaksud Ibrahim tiada lain ialah sosok Sri Mulyani. Belakangan Sri Mulyani memang mendapatkan banyak kritikan, bahkan serangan yang puncaknya ialah penjarahan rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Ia merupakan satu-satunya menteri yang dijarah kediamannya, selebihnya adalah beberapa anggota DPR RI.
“Tetapi kita harus melihat juga bahwa reshuffle ini terjadi bisa saja akibat dari demonstrasi yang berujung tewasnya ojek online oleh Brimob, sehingga mengakibatkan kerusuhan yang mengarah ke makar dan terorisme dengan melakukan pembakaran halte-halte busway, kemudian DPRD dan Polres di seluruh Indonesia, dan penjarahan terhadap pejabat-pejabat negara baik dari DPR maupun kementerian,” ungkapnya.
Menurut hematnya, Sri Mulyani memang sudah masuk radar untuk diganti. Hal itu seiring dengan keputusan sejumlah partai politik menonaktifkan para anggota DPR yang kontroversial dan mengalami penjarahan pula.
“Kemungkinan besar awal mula karena bahwa pejabat-pejabat dari DPR juga sudah dikeluarkan, kemudian ada pejabat sekelas menteri terkena penjarahan juga, dan mungkin masuk dalam radar reshuffle kabinet. Apalagi setelah mahasiswa dan buruh menemui Presiden Prabowo di Istana dengan membawa tuntutan 17+8,” terangnya.
“Mungkin saja bahwa 17+8 tidak mungkin semuanya akan terakomodasi, mungkin ada deal-deal tertentu sehingga ada beberapa menteri yang reshuffle,” lanjutnya.
Mengenai perkembangan ke depan atas digantikannya Sri Mulyani oleh Purbaya Yudha Sadewa, Ibrahim menilai bisa jadi akan ada perubahan kebijakan yang dilakukan oleh Menkeu RI baru.
“Bisa saja berganti menteri berganti juga kebijakan, kita harus ingat bahwa saat ini Pemerintah sedang fokus terhadap pembangunan rumah rakyat subsidi, kemudian koperasi merah putih, juga makan bergizi gratis yang membutuhkan dana cukup besar,” ujarnya.