Senin 08 Sep 2025 15:58 WIB

Data Cadangan Devisa Turun, tapi Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 16.300-an  

Rupiah menguat 123 poin atau 0,75 persen menuju level Rp 16.309,5 per dolar AS.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang dollar di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menghitung uang dollar di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menuju level Rp 16.300-an per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (8/9/2025). Penguatan Mata Uang Garuda terjadi di tengah rilis data cadangan devisa Indonesia yang menurun pada Agustus 2025.

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat 123 poin atau 0,75 persen menuju level Rp 16.309,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (8/9/2025). Pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di posisi Rp 16.431 per dolar AS. 

Baca Juga

“Sentimen internal: Bank Indonesia mencatat cadangan devisa mencapai 150,7 miliar dolar AS atau per akhir Agustus 2025. Cadangan devisa tersebut menurun 1,3 miliar dolar AS atau Rp 21,3 triliun dari bulan sebelumnya sebesar 152,0 miliar dolar AS,” kata Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Senin (8/9/2025). 

Penurunan cadangan devisa pada Agustus 2025 terjadi karena pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi. 

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

“Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar 150,7 miliar dolar AS itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal, dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus,” terangnya. 

BI berharap cadangan devisa tersebut meningkatkan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik dan Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement