Jumat 22 Aug 2025 17:12 WIB

Danantara Jajaki Masalah Keuangan PT KAI Terbebani Proyek Whoosh

Kami dalami juga masalah KCIC, memang ini bom waktu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penumpang bersiap naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penumpang bersiap naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPI Danantara Indonesia sedang menjajaki penyelesaian masalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Langkah itu untuk mencari solusi atas beban utang yang membelit PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria mengonfirmasi, proses penjajakan sedang berlangsung dan segera dirampungkan. Dia menyampaikan, rencana memasukkan penyelesaian proyek Whoosh ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara tahun ini.

Baca Juga

"Sedang kami lakukan penjajakan. Tentu akan kami bereskan proses itu sebagaimana kemarin kan juga Direktur Utama PT KAI juga sudah menyampaikan di DPR ya. Nanti akan kami selesaikan segera, nanti masuk di dalam RKAP kami tahun ini," ujar Dony di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Wakil menteri BUMN tersebut juga mengonfirmasi, pertemuan dengan petinggi PT KAI sudah dilakukan. Proyek KCJB yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini menjadi sorotan karena beban utang yang harus ditanggung oleh PT KAI.

Total biaya proyek mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.18,9 triliun, termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS. Sejak digarap pada 2016, proyek tersebut telah menjadi perhatian publik karena kompleksitas finansial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement