Sabtu 16 Aug 2025 08:43 WIB

Anwar Abbas: Prabowo Tegaskan Ekonomi RI Bukan Kapitalisme, akan Sikat ‘Serakahnomics’

Ruang gerak mafia bisnis akan semakin sempit.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato  dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam sidang tersebut Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam sidang tersebut Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menilai pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025 menunjukkan arah sistem ekonomi yang akan dibangun. Menurutnya, Prabowo jelas tidak menganut sistem ekonomi liberalisme kapitalisme maupun sosialisme komunisme, melainkan sistem ekonomi konstitusi.

“Yaitu sebuah sistem ekonomi yang dinafasi dan dijiwai oleh UUD 1945 yang oleh Bung Hatta disebut dengan sistem ekonomi sosialisme versi Indonesia. Oleh Sri Edi Swasono disebut dengan sistem ekonomi sosialisme religious dan oleh Mubyarto disebut dengan sistem ekonomi Pancasila,” kata Anwar, Sabtu (16/8/2025).

Baca Juga

Ia menegaskan, sistem ekonomi konstitusi adalah sistem yang dijiwai nilai-nilai ajaran agama dan UUD 1945 dengan tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. “Oleh karena itu dalam ungkapan yang berbeda-beda, Prabowo sering sekali mengingatkan kita dalam pidatonya bahwa tugas pemerintah dan tugas kita semua kata Prabowo adalah membuat rakyat kita sejahtera. Kalau kita tidak bisa membuat rakyat sejahtera maka kita gagal sebagai negara merdeka kata Prabowo tegas,” ujarnya.

Anwar menyebut, dalam sistem ekonomi yang dikembangkan Prabowo, ruang gerak mafia bisnis akan semakin sempit. “Prabowo jelas-jelas akan melidas mereka-mereka yang telah mengembangkan faham serakahnomics tersebut. Masak kita produsen sawit terbesar di dunia tapi kita mengalami kelangkaan minyak goreng,” kata dia.

Menurutnya, Prabowo akan mengganti benteng pertahanan ekonomi dari asas konglomerasi ke asas kekeluargaan. “Kita kata Prabowo tidak lagi bisa menerima ada para pengusaha yang memanfaatkan kekuatan mereka, kekuatan modal mereka untuk mendominasi dan memanipulasi kehidupan rakyat,” ucapnya.

Bahkan, kata Anwar, Prabowo menegaskan akan menindak tegas pelanggaran. “Saya pastikan perusahaan-perusahaan siapapun yang berani memanipulasi dan melanggar, kami akan proses secara hukum dan berdasarkan wewenang konstitusi yang ada pada Presiden. kami akan sita kami akan selamatkan rakyat, kami akan membela kepentingan rakyat dan kami pastikan rakyat Indonesia tidak akan menjadi korban dari serakahnomics tersebut,” kata Anwar mengutip pernyataan Prabowo.

Dalam pidatonya, Prabowo juga memperingatkan kelompok berkuasa secara ekonomi.

Anwar menilai Prabowo menyadari akan ada resistensi terhadap sikap tersebut. “Untuk itu Prabowo mengatakan kepada mereka kami tidak gentar dengan kekayaanmu karena kekayaanmu berasal dari rakyat Indonesia kata Prabowo tegas,” ujarnya.

Anwar menilai pidato kenegaraan Prabowo menjanjikan perubahan. Oleh karena itu, ia berharap itu masyarakat mendukung konsep Prabowonomics ini dengan sungguh-sungguh dan kritis agar “serakahnomics” tidak lagi kembali mendominasi dan memanipulasi ekonomi negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement