Rabu 13 Aug 2025 15:11 WIB

ISF 2025 Bidik 11 Ribu Peserta dari 54 Negara

Forum keberlanjutan terbesar Indonesia siap hadir dengan topik lintas sektor.

Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024.
Foto: PLN
Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah siap menggelar Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 pada 10–11 Oktober mendatang. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Rachmat Kaimuddin mengatakan forum ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah dan swasta yang diwakili oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai ajang strategis untuk membahas isu-isu keberlanjutan lintas sektor.

"Hari ini kita lakukan kick-off dan juga media briefing untuk pelaksanaan Indonesia International Sustainability Forum tahun 2025, ini ketiga kalinya ISF ini kita selenggarakan," ujar Rachmat saat konferensi pers Kickoff Meeting and Media Briefing Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

 

Rachmat menyampaikan ISF 2025 akan menampilkan sepuluh topik utama dan belasan sesi tematik yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. Empat kegiatan besar akan digelar, yaitu plenary sessions, thematic sessions, high-level dialogue, dan pameran yang menghadirkan pembicara internasional. 

 

"Acara ISF 2025 akan digelar pada 10–11 Oktober 2025 merupakan kerja sama pemerintah dan swasta yang diwakili Kadin, ada 10 topik dan ada belasan tematik yang akan kita persiapkan," ucap Rachmat.

 

Tahun lalu, lanjut Rachmat, ISF berhasil menarik perhatian global dengan jumlah peserta terdaftar lebih dari 11 ribu orang dari 56 negara, meningkat dari 40 negara pada tahun pertama penyelenggaraan. Rachmat menyebut angka ini menunjukkan antusiasme yang terus bertumbuh terhadap forum yang mengangkat tema keberlanjutan di Indonesia. 

 

"Semoga tahun ini lebih banyak lagi," kata Rachmat.

 

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ikhwan, menilai ISF sebagai kesempatan emas untuk membawa perspektif global langsung ke Indonesia. Menurutnya, forum ini akan memudahkan para pelaku usaha dan pembuat kebijakan mendapatkan wawasan strategis tanpa harus pergi ke forum internasional seperti World Economic Forum. 

 

"Biasanya, kita kalau mau mendengarkan visi-visi dari negara maju harus berangkat ke forum internasional seperti WEF, kali ini kesempatan itu kita datangkan sumbernya ke Indonesia," ujar Nurul.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement