Selasa 29 Jul 2025 14:40 WIB

Buya Anwar: Kwik Kian Gie Politikus Negarawan yang Tak Gila Jabatan

Buya Anwar mengenang Kwik sebagai tokoh lurus yang setia pada konstitusi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi potret Kwik Kian Gie
Foto: Republika/Daan Yahya
Ilustrasi potret Kwik Kian Gie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Duka mendalam menyelimuti bangsa atas wafatnya ekonom senior Kwik Kian Gie. Bagi Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, sosok Kwik bukan hanya intelektual dan pejabat negara, tetapi juga seorang negarawan sejati yang tidak gila jabatan dan teguh membela kepentingan rakyat.

"Kwik Kian Gie adalah seorang tokoh yang tidak gila jabatan, walaupun ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis di negeri ini," kata Buya Anwar dalam pesan singkatnya kepada Republika, Selasa (29/7/2025).

Baca Juga

Kwik pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era Presiden Gus Dur. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota DPD.

Namun, menurut Anwar, jabatan-jabatan itu tidak membuat Kwik kehilangan keberpihakan. Ia tetap setia mengkritisi kekuasaan yang merugikan rakyat dan bertentangan dengan konstitusi.

"Dia adalah sosok politikus yang negarawan, di mana lewat dunia politik yang digumulinya, dia ingin berbuat hal-hal terbaik bukan untuk dirinya, keluarganya, partai, maupun kelompoknya, tetapi untuk bangsa dan negara yang dicintainya," tegas Anwar.

Anwar menyebut Kwik sebagai seorang nasionalis tulen yang tak pernah berhenti berpikir dan berbicara kritis demi kemajuan bangsa. "Dia benar-benar terusik dengan kehadiran para pejabat yang melakukan praktik korupsi yang telah banyak merugikan rakyat, bangsa, dan negaranya," ucapnya.

Kritik-kritik tajam Kwik, kata Anwar, lahir dari kepeduliannya yang besar terhadap cita-cita konstitusi. "Banyak sekali kebijakan yang mereka buat tidak sesuai semangat dan jiwanya dengan amanat konstitusi, sehingga akhirnya negara dan rakyat sangat banyak dirugikan," ujarnya.

Tak hanya itu, Kwik juga bersikap keras terhadap dominasi asing dalam kebijakan ekonomi nasional. "Kwik Kian Gie juga sangat terganggu dengan kehadiran pihak asing yang masuk dan campur tangan terlalu jauh dalam memengaruhi kebijakan ekonomi dan politik dalam negeri Indonesia," tutur Anwar.

Bagi Anwar Abbas, bangsa Indonesia kehilangan sosok negarawan yang berintegritas dan tidak pernah lelah memperjuangkan keadilan. "Selamat jalan, Pak Kwik. Politikus negarawan yang kami cintai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement