Senin 14 Jul 2025 16:40 WIB

Prodia Akuisisi 30 Persen Saham ProSTEM, Masuki Sektor Terapi Sel Punca

Langkah strategis ini perluas portofolio layanan kesehatan berbasis teknologi.

Suasana Kantor PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) di Jakarta Pusat. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) resmi mengakuisisi 30 persen saham ProStem pada 30 Juni 2025
Foto: Dok Republika
Suasana Kantor PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) di Jakarta Pusat. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) resmi mengakuisisi 30 persen saham ProStem pada 30 Juni 2025

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) resmi mengakuisisi 30 persen saham PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) pada 30 Juni 2025 guna memperkuat layanan terapi regeneratif berbasis sel punca. Aksi korporasi tersebut merupakan langkah strategis Prodia untuk memasuki sektor bioteknologi dan memperluas layanan kesehatan berbasis teknologi, demikian Dewi Muliaty, Direktur Utama PRDA di Jakarta pada Senin (14/7/2025).

Prodia mengakuisisi sebanyak 69.512 lembar saham senilai Rp33 miliar dari PT Prodia Utama, pemilik mayoritas sebelumnya. Akuisisi ini diproyeksikan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan Prodia dalam jangka menengah hingga panjang.

Baca Juga

Mulai tahun 2026, investasi ini diperkirakan menyumbang laba bersih sebesar Rp2,3 miliar dan meningkat bertahap hingga Rp10,6 miliar pada 2030. Dari sisi aset, transaksi ini menambah nilai sebesar Rp1,4 miliar di 2025 dan diproyeksikan tumbuh menjadi Rp30,6 miliar di 2030.

ProSTEM dikenal sebagai pelopor terapi regeneratif berbasis sel punca di Indonesia. Didirikan pada 2010, ProSTEM mengelola Advanced Cell Therapy Production Laboratory (ACT-Plab) dengan standar cGMP dan sertifikasi internasional seperti ISO 9001:2015, AABB, dan FACT-NetCord. Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi berkapasitas tinggi untuk pengolahan sel punca dari darah tepi, sumsum tulang, dan darah tali pusat.

Dewi dalam gelaran Prodia Meet The Press dengan topik "Langkah Strategis Prodia di Bidang Terapi Regeneratif: Mendorong Pengembangan Terapi Sel Punca bersama ProSTEM" di ACT-PLab PT Prodia StemCell Indonesia, menyatakan bahwa akuisisi ini memperkuat komitmen jangka panjang Prodia terhadap layanan kesehatan berbasis sains yang berkelanjutan, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan solusi medis inovatif.

Kolaborasi dengan ProSTEM juga membuka peluang bisnis baru di bidang terapi regeneratif yang selama ini masih terbatas implementasinya.

Pascaakuisisi, Prodia dan ProSTEM menyusun strategi kolaborasi jangka panjang mencakup penyediaan layanan terapi sel punca di jaringan klinik Prodia, riset biomarker dan terapi presisi, edukasi publik melalui webinar serta kongres ilmiah, hingga harmonisasi regulasi untuk percepatan perizinan.

Keduanya juga menargetkan ekspansi internasional dengan menjadikan ProSTEM sebagai pusat rujukan terapi regeneratif berbasis teknologi dari Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Prodia menilai sinergi ini tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga memperkuat riset dan pengembangan (R&D), serta mendiversifikasi portofolio layanan klinis mereka.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement