Rabu 18 Jun 2025 17:42 WIB

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga, Pelemahan Rupiah Teredam

BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,50 persen.

Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede mengatakan, keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga berhasil membatasi tren pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah.

“Setelah pengumuman RDG (Rapat Dewan Gubernur), rupiah mampu menguat hingga membatasi tren pelemahan di hari ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga

Melalui RDG bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6) dan Rabu, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen. Suku bunga deposit facility diputuskan tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan tetap berada pada level 6,25 persen.

“BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,50 persen sejalan dengan BI yang masih berhati-hati terkait dengan ketidakpastian global dari sisi geopolitik dan tensi dagang,” ungkap Josua.

Adapun kurs rupiah pada Kamis (19/5) diprediksi akan melemah pascarapat Federal Open Market Committee (FOMC) nanti malam.

“The Fed diperkirakan masih akan memberikan sinyal kehati-hatian di tahun 2025. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 16.275–Rp 16.400 per dolar AS,” kata dia.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah sebesar 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 16.313 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.290 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp 16.319 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.281 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement