Jumat 13 Jun 2025 08:50 WIB

IIF Kawal Proyek Infrastruktur Petrokimia di Indramayu

Proyek ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.

IIF meninjau fasilitas milik PT Polytama Propindo di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025).
Foto: IIF
IIF meninjau fasilitas milik PT Polytama Propindo di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas milik PT Polytama Propindo di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari monitoring pembiayaan strategis IIF yang ditujukan untuk mempercepat hilirisasi industri petrokimia nasional.

IIF menyalurkan pendanaan kepada Polytama pada Desember 2024 untuk pembangunan infrastruktur vital seperti jetty, jaringan pipa, dan tangki propilena berkapasitas 3.000 ton. Proyek ini menjadi komponen penting dari pengembangan kawasan industri Balongan dan disiapkan sebagai penopang ekspansi produksi Polytama yang ditargetkan mencapai 300.000 MTA.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan), menegaskan bahwa keterlibatan IIF dalam pembiayaan proyek Polytama mencerminkan fokus pada pengembangan sektor manufaktur strategis.

“Proyek ini sejalan dengan mandat kami dalam memperkuat struktur industri nasional melalui pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak luas. Kami mengapresiasi langkah Polytama dalam membangun ekosistem industri yang terintegrasi dan efisien,” kata dia Idhan, Rabu (12/6/2024).

Pihak manajemen Polytama menyambut positif kunjungan ini sebagai bentuk sinergi antara lembaga pembiayaan dan pelaku industri.

“Proyek Jetty ini bukan sekadar infrastruktur pendukung, tetapi merupakan bagian penting dalam rantai pengembangan proyek yang lebih besar, yaitu Proyek Pengembangan Polypropylene Balongan (PPB),” ungkap President Director Polytama, Joko Pranoto.

Dalam kunjungan tersebut, turut dilaksanakan kegiatan penanaman dua bibit pohon Sawo Kecik di area hijau sekitar plant site. Penanaman dilakukan oleh Komisaris Utama IIF Darmin Nasution dan Chief Risk Officer IIF Lestari A. Umardin.

Aksi ini menjadi simbol kontribusi bersama IIF dan Polytama dalam mendorong keberlanjutan lingkungan melalui pengembangan industri yang ramah lingkungan.

Kedua pihak berharap proyek ini tidak hanya memperkuat struktur industri strategis nasional, tetapi juga menjadi contoh kemitraan antara institusi pembiayaan dan sektor manufaktur. Dengan kolaborasi berkelanjutan, proyek ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang dan memperkuat kemandirian industri Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement