REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan otomotif asal China GAC AION telah menyerap sekurang-kurangnya 300 pekerja pada tahap awal pembukaan pabrik perakitan GAC di kawasan Purwakarta, Jawa Barat. Mereka berkolaborasi dengan Indomobil Group untuk pabrik perakitan seluas 11 hektare tersebut.
“Investasi itu (dikucurkan) bertahap, dari pabrik, peralatan, R&D juga, total investasi yang kita sudah komitmenkan ini lebih dari Rp1 triliun untuk AION Indonesia, dan untuk yang kedua, untuk ekspor,” ujar Direktur Indomobil Group Andrew Nasuri di Purwakarta, Selasa (10/6/2025).
GAC AION, sebuah merek yang berada di bawah bendera GAC Group, memproduksi secara lokal setelah setahun merek masuk pasar otomotif Indonesia.
Pabrik itu dirancang untuk memenuhi tuntutan pasar yang berkembang pesat, khususnya di segmen kendaraan listrik murni (BEV) dan sebagai salah satu hub produksi kendaraan setir kanan GAC di Asia Tenggara.
“Selain memproduksi kendaraan yang memenuhi syarat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) negara Indonesia, penggunaan komponen lokal ini untuk lebih efisien dan efektif secara ongkos untuk ekspor ke negara lain,” kata Andrew.
AION V akan menjadi mobil pertama yang diproduksi di pabrik tersebut, dilanjutkan dengan HYPTEC HT, dan Y Plus. Pabrik itu mendukung perakitan untuk empat jenis kendaraan, antara lain sedan, SUV dan MPV
GAC dan Indomobil menyebut akan memenuhi kebutuhan pasar dengan menghadirkan model baru konfigurasi tujuh tempat duduk, model yang banyak digandrungi orang Indonesia.
Proses pergantian lini produksi dapat dilakukan hanya dalam waktu 30 menit. Kapasitas yang ada saat ini juga mampu memproduksi kendaraan dengan perhitungan tiga sampai lima mobil dalam satu jam.
Pada tahap awal, kapasitas pabrik dirancang untuk memproduksi hingga 20.000 unit per tahun. Dalam beberapa tahun ke depan, GAC akan menambah investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 50.000 unit per tahun, untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor.