Selasa 10 Jun 2025 17:47 WIB

Laporan Cadangan Devisa Disambut Positif, IHSG Melejit

IHSG ditutup naik 117,31 poin atau 1,65 persen ke posisi 7.230,74.

Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/6/2025) sore ditutup menguat, seiring tetap stabilnya cadangan devisa Indonesia periode Mei 2025. IHSG ditutup naik 117,31 poin atau 1,65 persen ke posisi 7.230,74. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 meningkat 11,10 poin atau 1,38 persen ke posisi 812,80.

“Tingkat cadangan devisa akan meningkatkan kepercayaan investor, yang mana akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tetap tinggi, yakni sebesar 152,5 miliar dolar AS. Nilai tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menyampaikan bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dari mancanegara, pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung di London, Inggris, menarik perhatian pelaku pasar. Pasar berjuang mendapatkan arah yang jelas saat negosiasi perdagangan AS-China memasuki hari kedua.

Dalam pertemuan itu, delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, didampingi Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara itu, pihak China diwakili oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng bersama sejumlah pejabat lainnya.

Presiden AS, Donald Trump, memberikan perkembangan positif pada hari pertama perundingan tersebut, namun mengakui bahwa prosesnya tidak mudah.

Pelaku pasar berharap hasil pertemuan itu memperkuat harapan terhadap kemajuan dalam mencairkan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global.

Dibuka menguat, IHSG bertahan di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tetap berada di zona hijau sampai penutupan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor mencatatkan kenaikan, dengan sektor teknologi menjadi yang tertinggi, yakni 3,48 persen. Disusul sektor transportasi dan logistik sebesar 3,47 persen, serta sektor energi naik 2,2 persen.

Sementara itu, dua sektor mengalami koreksi, yaitu sektor kesehatan turun 1,76 persen dan sektor properti menurun 0,26 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yakni MPXL, BAIK, PNSE, JECC, dan TOBA. Sedangkan saham yang mengalami pelemahan terdalam antara lain KRYA, IPAC, SOFA, MBMA, dan INPP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.521.558 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,14 miliar lembar saham senilai Rp 17,88 triliun. Sebanyak 352 saham naik, 261 saham turun, dan 195 saham stagnan.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain, indeks Nikkei menguat 112,93 poin atau 0,30 persen ke 38.201,50; indeks Hang Seng melemah 18,56 poin atau 0,08 persen ke 24.162,78; indeks Shanghai turun 14,06 poin atau 0,44 persen ke 3.384,48; dan indeks Strait Times melemah 3,58 poin atau 0,09 persen ke 3.932,11.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement