Ahad 01 Jun 2025 18:41 WIB

ASDP Layani 270 Ribu Penumpang Selama Libur Panjang Akhir Pekan

Masyarakat semakin memahami pentingnya melakukan perencanaan perjalanan lebih awal.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kapal feri melintas di perairan Selat Sunda saat akan bersandar di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (9/4/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto
Kapal feri melintas di perairan Selat Sunda saat akan bersandar di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (9/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kinerja operasional yang solid selama periode libur panjang akhir pekan pada 29–31 Mei 2025, bertepatan dengan libur nasional Hari Kenaikan Yesus Kristus. Tercatat sebanyak 269.971 orang penumpang dan 75.427 unit kendaraan berhasil diseberangkan dengan aman dan tertib melalui empat pelabuhan utama di lintasan Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk.

"Seluruh proses layanan terpantau lancar, tanpa kendala signifikan," ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (1/6/2025).

Baca Juga

Shelvy menyatakan kelancaran tersebut merupakan hasil sinergi antara kesiapan operasional ASDP dan tingginya kedisiplinan masyarakat dalam mengikuti sistem layanan digital yang telah diterapkan. Ia menilai masyarakat kini semakin memahami pentingnya melakukan perencanaan perjalanan lebih awal dan memanfaatkan kanal pemesanan resmi secara mandiri.

“Alhamdulillah, sepanjang long weekend ini layanan ASDP berjalan dengan baik," sambung Shelvy.

Shelvy mengapresiasi pengguna jasa yang telah memesan tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai jadwal. Hal ini, menurutnya, membuat proses pelayanan lebih tertib, cepat, dan minim antrean.

"Ketika pengguna jasa patuh terhadap sistem, maka arus kendaraan dan penumpang akan lebih terkendali," ucap Shelvy.

Ferizy yang diperkenalkan secara masif sejak 2020 kini telah menjelma menjadi lebih dari sekadar kanal pemesanan tiket daring. Shelvy menyebut Ferizy sebagai tulang punggung sistem manajemen penumpang ASDP, terutama di lintasan padat seperti Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, dan Padangbai–Lembar.

"Di lintasan utama ini, penggunaan Ferizy telah melampaui 90 persen dari total transaksi harian," lanjut dia.

Shelvy menuturkan, hal tersebut terlihat jelas selama periode puncak Angkutan Lebaran 2025, ketika Ferizy mendukung kelancaran pergerakan lebih dari dua juta penumpang hanya dalam dua pekan.

Melalui sistem ini, lanjut dia, setiap pengguna diwajibkan membeli tiket maksimal dua jam sebelum keberangkatan. Data penumpang dan kendaraan yang masuk langsung tercatat dalam sistem manifest, sehingga mendukung aspek keselamatan, mempercepat proses boarding, serta memberikan kepastian hukum terhadap setiap perjalanan.

"Ferizy juga mencegah terjadinya praktik percaloan serta mengeliminasi potensi penumpukan di area pelabuhan," ujar Shelvy.

Di lintasan Merak–Bakauheni, tercatat total penumpang yang diseberangkan selama periode long weekend mencapai 153.346 orang, sementara jumlah kendaraan mencapai 42.468 unit. Mayoritas kendaraan yang menyeberang didominasi truk logistik sebanyak 18.666 unit, diikuti mobil pribadi sebanyak 16.877 unit.

"Ini menunjukkan meskipun berada di tengah periode libur nasional, pergerakan barang antarwilayah tetap berlangsung dinamis," ujar Shelvy.

Sementara itu, di lintasan Ketapang–Gilimanuk, jumlah penumpang yang menyeberang tercatat sebanyak 116.625 orang dengan total kendaraan sebanyak 32.959 unit. Komposisi kendaraan pun relatif serupa, dengan dominasi truk logistik sebanyak 12.146 unit, disusul mobil pribadi sebanyak 10.187 unit.

"Kehadiran kendaraan logistik dalam jumlah besar menjadi bukti bahwa pelabuhan penyeberangan masih menjadi jalur vital distribusi ekonomi di Indonesia," ungkap Shelvy.

Shelvy menambahkan, dengan adanya potensi peningkatan trafik pada libur panjang berikutnya bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, masyarakat diimbau untuk kembali merencanakan perjalanan secara bijak dan melakukan pembelian tiket lebih awal. Periode libur 6–9 Juni diprediksi akan menjadi salah satu puncak mobilitas penumpang di semester pertama tahun ini.

“Kami terus mengajak masyarakat membeli tiket secara mandiri hanya melalui Ferizy. Tiket tidak dijual di pelabuhan, dan pengguna jasa harus datang sesuai dengan jadwal yang tertera," kata Shelvy.

ASDP, lanjut Shelvy, meyakini bahwa pengelolaan arus penyeberangan yang efektif tidak hanya bergantung pada kesiapan armada dan fasilitas, tetapi juga pada komitmen bersama antara operator dan pengguna jasa dalam menjalankan sistem secara tertib. Dengan digitalisasi yang terus diperkuat melalui Ferizy serta budaya disiplin yang makin terbentuk di kalangan masyarakat, ASDP optimistis dapat terus menghadirkan pelayanan prima lintas pulau yang andal dan berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement