Selasa 27 May 2025 00:53 WIB

Erick Thohir: Diskon Listrik Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Kementerian BUMN mendukung langkah Airlangga dalam penugasan terhadap PLN.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Erick Thohir saat menghadiri acara Islamic Sharia Forum (ISF) 2025 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Foto: Dok Republika
Erick Thohir saat menghadiri acara Islamic Sharia Forum (ISF) 2025 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (26/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah menyiapkan enam stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan nasional di tengah tantangan global. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan langkah ini akan membantu masyarakat.

"Bagus kan, walaupun bagaimana, untuk mendorong pertumbuhan kita perlu kompetitif," ujar Erick saat menghadiri acara Islamic Sharia Forum (ISF) 2025 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (26/5/2025).

 

Erick juga merespons soal pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen selama Juni dan Juli 2025. Diskon listrik tersebut ditujukan bagi sekitar 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA sebagai bagian dari program stimulus ekonomi nasional. 

 

"Diskon tarif listrik tentu membantu masyarakat yang membutuhkan. Tapi kompetitif untuk ekonomi juga, kan bagus nanti," ucap Erick. 

 

Erick masih menunggu arahan lebih lanjut dari Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait hal tersebut. Erick mengatakan Airlangga pun telah membicarakan hal ini dengan PLN. 

 

"Ada beberapa inisiasi yang Pak Menko juga dorong. Kita lagi tunggu. Rencananya seperti itu (berlaku mulai 5 Juni), tapi kita tunggu nanti keputusannya, tunggu suratnya dari beliau (Menko Airlangga)," sambung Erick. 

 

Erick menyampaikan Kementerian BUMN mendukung langkah Airlangga dalam penugasan terhadap PLN. Erick berharap kebijakan ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat, sekaligus mendukung pemulihan sektor industri.

 

"Namanya Menteri BUMN sekarang lebih banyak penugasan, pengawasan. Lalu juga aksi korporasinya, approval-nya di saya," kata Erick. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement