Sabtu 24 May 2025 16:40 WIB

SPBU Shell Diambil Alih, Pengamat Energi Sebut Bisnis Masih Prospektif

Skala ekonomi SPBU menjadi terbatas dan tidak memberikan perkembangan bagi Shell.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak pada sebuah kendaraan di SPBU Shell.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak pada sebuah kendaraan di SPBU Shell.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi sekaligus Founder & Advisor ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, bisnis ritel stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di dalam negeri masih prospektif. Penilaian itu didasarkan pengambilalihan pengelolaan SPBU milik PT Shell Indonesia.

Anak perusahaan Shell plc (Shell) tersebut telah menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU miliknya ke perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. PT Shell Indonesia tidak lagi mengelola SPBU di Indonesia.

Baca Juga

"Secara umum tidak bisa digeneralisasi bahwa kemudian bisnis ritel SPBU tidak menarik lagi. Bagi pemain lain yang sesuai baik skala ekonomi maupun dalam hal strategi bisnisnya, ke depan bisa saja dilihat masih prospektif," ujar Agung saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Dia menilai, keputusan bisnis Shell lebih karena strategi utama bisnis mereka saat ini adalah upstream and low carbon business. Menurut Agung, strategi utama bisnis Shell tersebut belum dapat diharapkan karena bahan bakar minyak (BBM) low carbon masih kurang diminati dibandingkan BBM low price di dalam negeri.

"Dalam konteks ini, Shell sepertinya juga melihat lini bisnis yang lain dalam hal bisnis rendah karbon," ujar Agung.

Di sisi lain, ia tidak memungkiri, dengan kondisi harga yang diatur, bisnis ritel BBM swasta di dalam negeri harus bersaing dengan BBM subsidi dan jenis penugasan. Sehingga, secara skala ekonomi SPBU menjadi terbatas dan tidak memberikan perkembangan bagi Shell.

Sebelumnya, PT Shell Indonesia menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU miliknya di Indonesia ke perusahaan patungan Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. "Kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa, hingga penyelesaian proses pengalihan kepemilikan ini diharapkan terjadi pada tahun depan," ujar Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement