REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto mengatakan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, unsur pemerintah mendengarkan apapun yang menjadi perhatian para pelaku usaha. Hal ini Djoko sampaikan pada penutupan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association Tahun 2025 (IPA Convex 2025) di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (22/05/2025).
Ia mencontohkan bagaimana Presiden Prabowo tegas meminta jangan ada pihak yang mempersulit regulasi lagi. Menurutnya itu bukti, pemerintah terbuka pada masukan. Tujuannya demi mencapai kebaikan Bersama.
"Pesan Presiden jelas untuk menghapus regulasi menyusahkan. Ini jelas bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi pelaku usaha yang memberikan motivasi kuat untuk melanjutkan kolaborasi yang membangun antara pelaku usaha dan pemerintah di masa depan," kata Kepala SKK Migas, di ICE BSD, Tangerang, dikutip Jumat (23/5/2025).
Djoko menerangkan, pemerintah berkomitmen meningkatkan gairah investasi hulu migas. Berbagai aksi dilakukan. Menurut dia, ke depan, kebijakan pemerintah akan terus fleksibel.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam pelaksanaan IPA Convex 2025, kata dia, memberi pesan nyata bagaimana pemerintah siap meningkatkan kolaborasi dengan pelaku usaha untuk segera mengeksekusi setiap road map yang sudah disepakati bersama. "Jadi tidak hanya di event ini tapi semangat kolaborasi harus terus berlanjut sehingga target tidak hanya sekedar wacana dan bisa terealisasi," ujar Djoko.
Pemerintah menargetkan pertambahan produksi minyak tahun ini. Salah satunya dari lapangan Banyu Urip yang dikelola ExxonMobil sebesar 30 ribu barel per hari (bph). Kemudian dalam kurun waktu hingga 2030 nanti, produksi akan terus meningkat hingga menyentuh 800 ribu hingga 900 ribuan bph.
Untuk itu SKK Migas, kata Djoko meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) segera mengajukan rencana programnya baik itu eksplorasi ataupun pengembangan kepada pemerintah. Ini agar segera dilakukan pembahasan rencana pengembangannya. "Kepada KKKS segera bawa rencana program eksplorasi dan produksinya termasuk WP&B yang termasuk filling the gap programi," tutur Djoko.
Pemerintah mencatat semakin banyak pelaku usaha yang bersemangat menggenjot produksi melalui peningkatan kegiatan serta banyak yang mulai mencari lagi cadangan migas melalui kegiatan eksplorasi dengan ikut dalam penawaran blok migas, ternyata antusiasme tinggi juga ditunjukkan terhadap pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS). IPA Convex tahun ini juga jadi momentum terbaik sekaligus titik balik kebangkitan industri migas nasional karena selama tiga hari pelaksanaan terjadi berbagai kesepakatan serta perjanjian dalam pengelolaan blok migas, pemanfaatan gas, hingga ke kesepakatan kerjasama dalam pengembangan teknologi yang akan diimplementasikan.
"Semangat kita terus tumbuh, terutama tahun ini banyak penandatanganan kontrak blok migas, beberapa kesepakatan jual beli gas hingga pemanfaatan gas. Ini semakin menunjukkan bukti bahwa industri kembali aktif menggeliat," jelas Djoko.
President Indonesia Petroleum Association (IPA), Carole J. Gall mengapresiasi komitmen yang ditunjukkan pemerintah Indonesia yang terus berinisiatif untuk memperbaiki regulasi serta berusaha menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Semuanya sangat penting dalam memastikan keberhasilan bisnis hulu migas di Indonesia. Oleh karena itu,kami optimistis industri migas memiliki masa depan yang baik. Kami juga telah mendengar dari para CEO dan para ahli yang menyimpulkan bahwa kita dapat mengatasi tantangan transisi energi melalui kolaborasi yang baik," jelas Carole.
Ketua Panitia IPA Convex IPA 2025, Hariadi Budiman, mengakui antusiasme para pihak yang terlibat dalam pagelaran IPA 2025. Tahun ini ada peningkatan pengunjung sebanyak 32.000 dibandingkan tahun lalu yang sebesar 29.000. Kemudian ada 3000 delegasi tumbuh dibandingkan 2700 di tahun lalu. Tahun ini juga ada pertumbuhan negara yang terlibat sebanyak 60 negara dibandingkan tahun lalu sebanyak 51 negara.
"Dari sisi exhibitor ada peningkatan signifikan dari 179 peserta tahun lalu menjadi 216 peserta di tahun ini. Serta untuk tahun ini lebih banyak plenary session yang diselenggarakan sebanyak 14 plenary session serta lebih dari 100 pembicara dari berbagai program hadir di IPA Convex tahun ini. Selain itu tahun ini juga hadir 3.005 delegasi dari 60 negara."
Kemudian, dalam program TPC, total ada 161 presentasi poster dan oral. Dengan adanya peningkatan ini, Hariadi berharap terus muncul sinyal positif pertumbuhan industri migas Indonesia.