Sabtu 17 May 2025 06:45 WIB

PTPN I Komitmen Bangun Ijen Lewat Sinergi Masyarakat

Seluruh aktivitas di area HGU telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum.

Masyarakat memetik biji kopi. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aji Styawan
Masyarakat memetik biji kopi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, pada Kamis (15/5). Tindakan anarkistis mengakibatkan kerusakan pada aset negara serta penyanderaan terhadap tiga personel TNI yang sedang bertugas menjaga kawasan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan milik negara yang dikelola PTPN I wilayah Regional 5.

Insiden ini menjadi perhatian serius, terutama karena menyangkut keamanan personel dan keberlangsungan program pengembangan ekonomi rakyat melalui sector perkebunan. Selama ini, PTPN Group termasuk PTPN I terus berkomitmen menjalankan aktivitas usaha berbasis tanggung jawab sosial dan sinergi Bersama masyarakat, khususnya dalam pengembangan komoditas kopi arabika di wilayah Ijen melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam program Bondowoso Republik Kopi (BRK).

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, dalam pernyataannya menegaskan sikap perseroan. Ia menyayangkan insiden itu dan berharap semua pihak dapat menahan diri. "Prinsip kami adalah membangun dengan masyarakat, bukan di atas masyarakat. Karenanya, kami terus membuka ruang dialog, mendengar aspirasi warga, dan membangun sinergi untuk kemajuan bersama,” ujarnya.

Manajemen PTPN I menegaskan seluruh aktivitas di area HGU telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, serta melalui pendekatan terbuka yang melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda dan instansi terkait. Sejumlah pertemuan resmi dan Forum Group Discussion (FGD) telah digelar untuk menjembatani komunikasi dan menjamin transparansi program pengembangan kawasan.

PTPN I mengapresiasi langkah sigap aparat keamanan dan tokoh masyarakat dalam meredam situasi dan membebaskan personel TNI secara damai. "Kami juga mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang adil, demi menjaga marwah negara dan ketertiban social," katanya menegaskan.

Lebih jauh, PTPN I menghimbau seluruh pihak untuk melihat ke depan dan menjadikan insiden ini sebagai momentum penguatan silaturahmi dan kolaborasi dengan Forkopimda dan masyarakat. Program pengembangan kopi arabika di Ijen tidak hanya bertujuan komersial, namun juga merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan petani, kemitraan produksi, hingga perluasan akses pasar bagi hasil bumi masyarakat.

“Kami percaya, dengan dialog yang terbuka dan semangat gotong royong, tantangan sebesar apa pun dapat diatasi bersama. Kami siap melanjutkan komunikasi konstruktif demi menciptakan usaha yang sustain berlandaskan Environment, Social dan Governance (ESG),” ujar Aris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement