Kamis 15 May 2025 18:48 WIB

MIND ID Perkuat Tata Kelola Timah Dukung Hilirisasi Berkelanjutan

Tata kelola timah nasional jadi fokus MIND ID saat ini

Rep: Frederikus Bata/ Red: Intan Pratiwi
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin
Foto: MIND ID
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), terus mendorong penguatan tata kelola mineral timah nasional melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Upaya ini dilakukan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi nasional. Muaranya demi meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam mineral Indonesia di dalam negeri.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin menyampaikan posisi Indonesia dalam rantai pasok timah global sangat kuat. Pasalnya negara ini menjadi menjadi salah satu produsen terbesar komoditas tersebut setelah China dan Peru.

Dengan produksi timah yang signifikan, Indonesia berpeluang besar mengembangkan industri secara berkelanjutan serta memainkan peran kunci dalam rantai pasokan global. Maroef pun menyambut baik inisiatif dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memberi dukungan pada penguatan tata kelola hulu, niaga, dan industri timah nasional. Ini demi menciptakan ekosistem yang mendukung penguatan program hilirisasi serta posisi Indonesia di rantai pasok timah global.

MIND ID sebagai holding yang memayungi PT Timah Tbk konsisten melanjutkan perbaikan tata kelola di internal perusahaan dan Grup Holding. "Dalam menyempurnakan tata kelola timah yang lebih baik, perlu dilakukan koordinasi antar Kementerian dan Lembaga untuk memformulasikan peraturan dan regulasi yang tepat serta mencapai tujuan hilirisasi komoditas timah di Indonesia,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Rabu (14/5/2025), juga tertulis dalam keterangan resmi MIND ID, dikutip Kamis (15/5/2025).

Maroef berpendapat perbaikan tata kelola dan regulasi timah nasional akan semakin memberi dampak positif pada penguatan kinerja operasional dan kontribusi Grup MIND ID kepada negara. Terlebih, pada harga rata-rata timah dunia pada terus menunjukkan tren penguatan dan telah menjadi katalis positif bagi penguatan kinerja TIMAH selama 2024.

Harga timah dunia dari harga rata-rata 26.583 dolar AS/ton pada tahun 2023 naik menjadi harga rata-rata 31.164 dolar AS/ton pada tahun 2024. EBITDA TIMAH pada 2024 pun tercatat melonjak 396 persen menjadi Rp 2,71 triliun, dan laba bersih tumbuh signifikan menjadi Rp1,19 triliun.

“Tata kelola dan regulasi merupakan isu yang terus menjadi perhatian utama kami dalam pengelolaan sumber daya alam mineral kelolaan. Kami siap untuk berkolaborasi dan tentunya menjadi garda terdepan yang menggerakkan tata kelola pertambangan yang bersih, transparan, dan berorientasi masa depan,” kata Maroef.

Direktur Utama TIMAH Restu Widiyantoro menegaskan perusahaan konsisten untuk terus memperkuat penerapan good mining practice (GMP) dalam setiap kegiatan pertambangan timah. Itu mulai dari eksplorasi, penggalian, pengolahan hingga reklamasi.

Dalam penerapan tata kelola secara terintegrasi, TIMAH juga memperkuat pendekatan kolaboratif bersama masyarakat lokal untuk bersama-sama mendorong praktik pertambangan yang legal dan berkelanjutan.*

"Kami akan pastikan setiap kegiatan pertambangan memiliki rencana kegiatan pasca tambang dengan implementasi tata kelola yang baik, sehingga nilai manfaat dari timah dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh negara dan masyarakat Indonesia," kata Restu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement