REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Jago Tbk mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 78 persen menjadi Rp 129 miliar sepanjang 2024. Peningkatan ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (14/5/2025) untuk tahun buku 2024.
Kinerja positif ditopang pertumbuhan berkelanjutan di berbagai lini. Jumlah nasabah mencapai 15,3 juta, dengan 12,1 juta di antaranya merupakan nasabah pendana pengguna aplikasi Jago. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 56 persen secara tahunan menjadi Rp 18,8 triliun. Penyaluran kredit juga naik 36 persen menjadi Rp 17,7 triliun, mendorong total aset mencapai Rp 28,5 triliun atau tumbuh 34 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Inovasi dan kolaborasi, disertai kehati-hatian, adalah kunci dalam menjaga kinerja bank yang kuat dan sehat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Kamis (15/5/2025).
Selain mengesahkan laporan tahunan 2024, RUPST juga menyetujui perubahan susunan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Sutan Emir Hidayat ditunjuk sebagai anggota DPS, efektif setelah lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sutan Emir merupakan akademisi dan profesional dengan pengalaman lebih dari satu dekade di bidang ekonomi dan keuangan syariah, baik nasional maupun internasional. Ia juga menjabat sebagai Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sejak Juli 2020.
“Dengan pengalaman dan kapabilitasnya, kami percaya Emir akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan dan inovasi Bank Jago ke depan, khususnya di bisnis perbankan syariah,” ujar Arief.
Susunan lengkap DPS Bank Jago usai RUPST terdiri atas Yulizar Djamaluddin Sanrego sebagai ketua, serta Muhammad Maksum dan Sutan Emir Hidayat sebagai anggota.