Jumat 02 May 2025 09:13 WIB

WHO: Sistem Kesehatan Global Alami Gangguan Pendanaan Terbesar dalam Sejarah

Ini terjadi akibat penangguhan dana dari Amerika Serikat.

Sistem layanan kesehatan global tengah menghadapi gangguan pendanaan terbesar dalam sejarah. (ilustrasi)
Foto: Antara/Xinhua
Sistem layanan kesehatan global tengah menghadapi gangguan pendanaan terbesar dalam sejarah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sistem layanan kesehatan global tengah menghadapi gangguan pendanaan terbesar dalam sejarah. Ini terjadi akibat penangguhan dana dari Amerika Serikat, ungkap Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (1/5/2025).

Beberapa jam setelah pelantikan pada 20 Januari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif tentang penarikan AS dari WHO. Pemerintahan baru Trump meyakini bahwa organisasi PBB tersebut berada di bawah pengaruh politik, kurang efisien dan terlalu banyak membutuhkan pendanaan dari Washington. 

Baca Juga

"Kita sedang menghadapi gangguan terbesar dalam hal pendanaan kesehatan global sepanjang sejarah," kata Ghebreyesus kepada awak media di markas besar WHO di Jenewa, dikutip dari laman Sputnik.

Menurutnya, selama bertahun-tahun WHO telah berbicara tentang perlunya mengubah pendanaan kesehatan global dan menekankan pentingnya kemandirian. "Tentunya, negara-negara donor dapat menghabiskan uang di mana pun mereka inginkan, dan kami berterima kasih kepada mereka yang telah mendanai sistem kesehatan global selama beberapa dekade. Namun, bukannya pengurangan yang teratur, pemangkasan bantuan pembangunan luar negeri yang tiba-tiba serta lingkungan ekonomi dan perdagangan yang menantang, justru menimbulkan kekacauan dalam kesehatan masyarakat," katanya.

Ghebreyesus menambahkan muncul satu risiko nyata keberhasilan dalam membasmi penyakit tropis terabaikan, yang berdampak pada lebih dari satu miliar orang di komunitas termiskin dan paling terpinggirkan, bisa menjadi sia-sia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement