REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Alexey Geuzdev menegaskan komitmen Rusia untuk memperdalam kolaborasi ekonomi dengan Indonesia. Geuzdev menyoroti hubungan bilateral yang telah lama terjalin, khususnya di sektor energi, mineral, dan agrokimia.
"Indonesia merupakan pemasok minyak sawit terbesar ke Rusia. Lebih dari 90 persen minyak sawit palma yang dibeli Rusia berasal dari Indonesia. Jadi, kita bisa mengatakan ini sektor strategis kerja sama kita," ujar Geuzdev dalam Forum Bisnis Indonesia-Rusia di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Geuzdev menyampaikan perusahaan-perusahaan Rusia tetap menunjukkan ketahanan dengan terus berkembang meski menghadapi tekanan sanksi dan ketidakpastian ekonomi global. Geuzdev juga memaparkan kemajuan teknologi Rusia yang siap dipasarkan ke Indonesia.
"Selama beberapa tahun terakhir, pemanfaatan teknologi di pasar Rusia sudah lebih dari 60 persen. Ini teknologi yang kami gunakan untuk membuat peralatan, bahan-bahan kimia, dan teknologi geologi. Saya yakin kita bisa membawa ini ke pasar Indonesia," sambung Geuzdev.
Geuzdev menekankan kemajuan Rusia di sektor strategis seperti mineral, gas, pembangunan mesin, dan peralatan medis menjadi mesin pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Rusia, lanjut Geuzdev, berkomitmen meningkatkan penguasaan teknologi dan industri. "Kami siap membawa kemajuan ini untuk bekerja sama dengan Indonesia," kata Geuzdev.
Geuzdev berharap Forum Bisnis Indonesia-Rusia menjadi pintu masuk bagi peningkatan investasi dan transfer teknologi antara kedua negara dan memperkuat kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan di masa depan.
Rekomendasi
-
Ditunjuk Jadi Komut PIHC, Akademisi Yakin Sudaryono Bikin Petani ‘Happy’
-
-
Ahad , 22 Jun 2025, 15:14 WIB
AS Ikut Serang Iran, IHSG Berpotensi Tertekan Lebih Dalam
-
Ahad , 22 Jun 2025, 13:57 WIB
AS Serang Iran, Harga Minyak Diprediksi Melonjak
-
Ahad , 22 Jun 2025, 12:19 WIB
Jakarta Targetkan Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen
-
Ahad , 22 Jun 2025, 09:45 WIB
Perdagangan Stabil USD1 Miliar, Indonesia dan Polandia Dorong Investasi Sektor Strategis
-