REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya percepatan perizinan demi mendorong efisiensi dan investasi di sektor yang ia pimpin. Menurutnya, itu sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil mengingatkan pentingnya sikap responsif dalam mendukung kelancaran investasi dan kegiatan usaha. Secara khusus di subsektor minyak dan gas bumi (migas) serta mineral dan batubara (minerba).
"Tolong semua regulasi yang 'berat' segera diselesaikan karena kita butuh percepatan. Karena jika lambat, maka stakeholder sektor migas dan minerba juga melakukan proses yang tidak cepat, jadi kita harus responsif," tuturnya di Jakarta, dikutip Kamis (10/4/2025).
Penyederhanaan dan kemudahan perizinan berusaha menjadi salah satu fokus Presiden Prabowo Subianti di acara Silaturahmi Ekonomi yang digelar pada Selasa (8/4/2025). Presiden menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mempermudah semua proses perijinan dan tidak membuat peraturan teknis di Kementerian yang menjadi penghambat.
Itu yang kembali disinggung oleh Menteri Bahlil di acara halalbihalal keluarga besar Sektor ESDM pada Rabu (9/4/2025). Bahlil tak lupa mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Hari Raya. Menurutnya, berkat kolaborasi berbagai elemen, kegiatan sektor ESDM selama masa libur Idulfitri 2025, berjalan lancar.
"Terima kasih, kita semua hadir di sini dalam rangka bersilaturahmi pascahari raya. Saya ucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang tergabung dalam Satgas Hari Raya, Pertamina, PLN, kemudian beberapa stakeholder yang lain termasuk Kepala BNPB serta Badan Geologi Bandung, terima kasih sudah bekerja dengan bagus," ujar sosok yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu.
Ditemui setelah acara, Bahlil diminta menjelaskan rencana pemerintah untuk melakukan realokasi impor LPG dari Amerika Serikat. Itu satu poin dalam negosiasi terkait penetapan tarif resiprokal oleh Donald Trump. Menteri ESDM menegaskan, detailnya masih dalam kajian.