Rabu 26 Mar 2025 07:02 WIB

Menhub dan Menko PMK Pantau Arus Mudik, Pergerakan Capai 30 Persen

Persiapan mudik Kemenhub dinilai lebih matang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menhub membuka Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat (21/3/2025). Menurut dia tantangan besar dalam masa angkutan Lebaran adalah memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan.
Foto: Kemenhub
Menhub membuka Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat (21/3/2025). Menurut dia tantangan besar dalam masa angkutan Lebaran adalah memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memantau arus mudik di sejumlah titik CCTV. Pemantauan ini dilakukan melalui Pusat Informasi Transportasi (Pusintrans) dan Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Kemenhub di Kantor Pusat Kemenhub, Selasa (25/3/2025).

"Untuk arus mudik melalui jalur darat, kami mendapatkan informasi sudah mencapai kenaikan 30 persen dari pergerakan normal harian. Kami memantau ketat arus mudik melalui darat ini. Sementara, untuk arus mudik melalui udara, laut, dan kereta pergerakannya terukur sesuai kapasitas moda transportasi," ujar Dudy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

 

Melalui pantauan di Pusintrans, Menhub dan Menko PMK dapat melihat pergerakan para pemudik di kawasan Pelabuhan Merak dan Bakauheni, arus tol di kawasan Jabodetabek, serta sejumlah stasiun kereta. Menhub menyampaikan, pemantauan dilakukan melalui kamera pengawas / CCTV yang tersebar di berbagai titik dan bisa diakses melalui Pusintrans. Selain itu, Kemenhub juga menyiapkan drone untuk menambah akses pantauan.

 

Melalui Pusintrans, traffic counting atau pengukuran volume lalu lintas kendaraan di jalan arteri maupun di jalan tol dapat dipantau. Dengan begitu, Kemenhub bekerja sama dengan Kepolisian dapat berkoordinasi dalam mengambil langkah antisipatif yang dibutuhkan.

 

"Dari sini dapat terlihat parameternya, kapan dibutuhkan rekayasa contraflow satu lajur, dua lajur, atau kapan dibutuhkannya rekayasa one way. Jika terjadi lonjakan kapasitas tol masih bisa menampung kendaraan, tetapi tentunya dengan perlakuan rekayasa-rekayasa ini," sambung Dudy.

 

Setelah memantau arus mudik melalui Pusintrans, Menhub dan Menko PMK melanjutkan pantauan melalui Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Kemenhub. Menhub dan Menko PMK melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan sejumlah Posko Angkutan Lebaran Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kemenhub.

 

Menko PMK menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas yang berjaga. Menko PMK berharap para petugas dapat terus melakukan monitoring dan melakukan respons cepat terhadap segala pergerakan yang terjadi di lapangan.

 

"Berbagai upaya telah kita lakukan bersama. Terima kasih atas kerja keras para petugas dalam mengawal mudik. Saya lihat persiapan dari Kemenhub juga jauh lebih matang, inovasinya di lapangan juga baik sekali, termasuk konsilidasi dengan para stakehokder. Saya berharap, walaupun ada kenaikan jumlah pemudik, bisa dikelola dengan baik sehingga masyarakat dapat mudik dengan lancar, aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan," kata Menko PMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement