Kamis 20 Mar 2025 22:25 WIB

Bulog Kediri Tepis Isu Enggan Serap Gabah dan Beras Petani

Serapan gabah petani oleh Bulog kancab Kediri telah mencapai 33.600 ton GKP.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memanen padi menggunakan mesin pemanen di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (22/4/2024).  Menurut petani, harga gabah kering panen selama dua bulan terakhir mengalami penurunan cukup drastis dari Rp7.500-Rp8.000 menjadi Rp5.000-Rp5.300 per kilogram, antara lain disebabkan karena melimpahnya produksi saat memasuki panen raya.
Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
Pekerja memanen padi menggunakan mesin pemanen di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (22/4/2024). Menurut petani, harga gabah kering panen selama dua bulan terakhir mengalami penurunan cukup drastis dari Rp7.500-Rp8.000 menjadi Rp5.000-Rp5.300 per kilogram, antara lain disebabkan karena melimpahnya produksi saat memasuki panen raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog siap menyambut puncak panen di sejumlah daerah produksi gabah dan beras pada akhir Maret. Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Kediri Imam Mahdi menyampaikan saat ini Bulog Kancab Kediri sangat siap dan serius menyerap gabah dan beras petani. 

"Serapan gabah petani oleh Bulog kancab Kediri telah mencapai 33.600 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) atau 16.800 ton setara beras, bahkan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur," ujar Imam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/3/2024). 

Baca Juga

Imam menyampaikan catatan tersebut merupakan komitmen Bulog Kancab Kediri menyerap produksi petani dan menepis isu Bulog Kediri yang tidak mau menyerap gabah petani. Imam menyebutkan Bulog Kediri setiap hari telah menyerap lebih dari 1.500 ton GKP. 

Imam menyampaikan Bulog Kancab Kediri sudah membangun komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait isu serapan produksi petani. Imam memastikan Bulog komitmen melakukan penyerapan di daerah tersebut dan akan  fasilitasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab untuk pelaksanaan penugasan pemerintah di bidang penyerapan gabah dan beras.

"Harapan kami kita semua dapat bersama-sama menjalankan amanat pemerintah dengan baik," lanjut Imam. 

Imam menyampaikan Bulog Kancab Kediri memiliki strategi dalam melakukan penyerapan gabah beras, melalui m kolaborasi dengan TNI, Pemda, Dinas Pertanian melalui PPL, serta penjadwalan prioritas panen oleh petani. Imam mengatakan hal ini bertujuan setiap petani melaksanakan panen maka harus langsung diproses di pengeringan sesuai dengan umur panen yang cukup. 

"Karena, jika ditunda atau didahulukan sebelum waktunya akan berpotensi hasil yang kurang maksimal, terlebih lagi saat ini puncak panen dibarengi dengan intensitas hujan yang sangat tinggi," ucap Imam. 

Imam menambahkan Bulog Kancab Kediri telah membentuk 18 Tim Jemput Gabah yang setiap harinya keliling menjemput hasil panen petani di titik panen dan melakukan pembayaran secara tunai. Imam mengatakan penyesuaian kapasitas pengeringan yang sudah siap di Kancab Kediri meliputi wilayah kerja di Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk sejumlah 450 ton per hari.

"Strategi penjadwalan prioritas panen ini upaya efektif dalam mengakomodir jumlah produksi yang melimpah berdasarkan data Dinas Pertanian yaitu sekitar 5.600 ton per hari pada periode puncak panen medio Maret sampai April 2025," kata Imam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement