REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar kegiatan Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025 dengan tema "UMKM Bisa Ekspor ke China". Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemendag dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan PT Pandu Arjuna Indonesia
Acara yang digelar pada Senin (15/3/2025) di Gedung Kemendag di Jakarta ini merupakan bagian dari persiapan menuju CAEXPO-CABIS 2025, yang akan dilaksanakan pada September mendatang di Nanning, Guangxi, Tiongkok.
Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya daya saing bagi UMKM Indonesia agar dapat bersaing dengan produk impor, khususnya dari China.
“UMKM harus berani berinovasi agar tidak kalah dengan gempuran produk impor. Jika memiliki daya saing yang bagus, maka ekspor bukanlah hal yang mustahil,” ujar Budi.
Sebagai langkah strategis, Kemendag terus mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka melalui pelatihan dan pendampingan, mencakup aspek desain hingga pengemasan agar sesuai dengan standar pasar global.
Selain itu, Kemendag juga aktif melakukan business matching dan pitching atau perkenalan produk UMKM ke perwakilan Indonesia di luar negeri setiap bulan guna membuka peluang bisnis.
Menurut Mendag, pada pelaksanaan pitching Januari 2025 berhasil mencatat transaksi senilai 5,22juta US dolar, dan bulan Februari berhasil membukukan transaksi sebesar 3,2juta US dolar.
“Ada penurunan dalam transaksi di acara pithing. Namun secara keseluruhan kami optimis ekspor Indonesia akan terus tumbuh, melanjutkan tren positif beberapa tahun terakhir. Dan kami akan bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekspor 7,1 persen pada 2025 ini,” tegas Mendag Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.
PT Pandu Arjuna (PAR) Indonesia, selaku pelaksana event delegasi Indonesia di CAEXPO-CABIS 2025, menyatakan siap memfasilitasi UMKM untuk memperluas pasar ekspor ke China, selain akan berfokus pada segmen promosi dan dialog bisnis kalangan korporat.