Kamis 06 Mar 2025 16:47 WIB

Kamis, IHSG Ditutup Meroket ke Posisi 6.617,85.

Pelaku pasar merespons positif penundaan kebijakan tarif oleh AS ke negara mitra.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/3/2025) sore WIB, ditutup menguat. Hal itu seiring pelaku pasar merespons positif penundaan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang.

IHSG ditutup menguat 86,45 poin atau 1,32 persen ke posisi 6.617,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,24 poin atau 0,84 persen ke posisi 753,49.

Baca: Dua Pilot Jet FA-50 Angkatan Udara Filipina Menghilang

"Pihak Gedung Putih (AS) mengatakan bahwa tarif mobil untuk Meksiko dan Kanada akan ditunda selama satu bulan," sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Setelah pembicaraan dengan PM Kanada Justin Trudeau, Juru Bicara Pers Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Donald Trump terbuka untuk mendengar tentang pengecualian tarif tambahan. Dari sisi makroekonomi, rilis data terkini memberikan satu lagi sinyal potensi keretakan pada ekonomi AS.

Data ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta di AS hanya menambah 77 ribu pekerja di Februari 2025. Angka itu atau jauh lebih sedikit dari estimasi pasar yang bertambah 140 ribu dan lebih rendah dari jumlah penambahan 186 ribu pekerja selama Januari 2025.

Data dari ADP adalah yang terbaru dari serangkaian data ekonomi yang telah memicu kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS. Ditambah lagi, rencana tarif Presiden Trump juga turut memperkeruh prospek ekonomi AS.

Dalam beberapa pekan terakhir, data telah menunjukkan penurunan pada belanja konsumen, penjualan ritel, aktivitas di sektor manufaktur, dan belanja konstruksi, sementara aktivitas di pasar perumahan tetap lesu. Semua data itu telah memperkuat perkiraan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I-2025 akan melambat secara signifikan.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 5,78 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 3,14 persen dan 2,21 persen. Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,09 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IMJS, BRRC, ECII, ASPI dan INPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FORU, PGUN, LMPI, JGLE dan RICY.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement