Selasa 04 Mar 2025 06:05 WIB

Dapat Tugas Biayai Proyek Hilirisasi, Ini Respons Bos Danantara

Pemanfaatan investasi Danantara dalam proyek hilirisasi harus lewat kajian mendalam.

CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (tengah) berbincang bersama CIO Danantara Pandu Patria Sjahrir (kanan) dan COO Danantara Dony Oskaria (kiri).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (tengah) berbincang bersama CIO Danantara Pandu Patria Sjahrir (kanan) dan COO Danantara Dony Oskaria (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani menyatakan, pemanfaatan investasi Danantara dalam proyek hilirisasi harus melalui kajian mendalam agar memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan. Hal ini disampaikannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3/2025) malam, usai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto, Satgas Hilirisasi, dan kementerian terkait.

"Karena hilirisasi ini, investasinya juga harus memberikan return yang baik, yang acceptable, karena ini akan banyak diberikan pendanaan, misalnya oleh Danantara," katanya.

Baca Juga

Menurut Rosan, setiap proyek yang akan didanai oleh Danantara harus melalui proses yang transparan dan terstruktur, termasuk evaluasi oleh Kementerian Investasi serta tahap due diligence. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa investasi yang dikucurkan tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial yang layak, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi industri nasional.

“Jadi, Danantara juga akan melalui proses yang proper, melalui proses di Kementerian Investasi, due diligence, itu semua step akan kita lalui,” ujarnya.

Salah satu faktor utama yang dipertimbangkan adalah kesiapan proyek dan dampaknya terhadap perekonomian, khususnya dalam melibatkan masyarakat, misalnya peluang serapan tenaga kerja.

Rosan yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi ingin memastikan bahwa proyek hilirisasi, seperti pengolahan rumput laut dan budi daya udang, tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga dapat memberdayakan petani dan nelayan.

“Ya tentunya, kita juga melihat dari segi kesiapannya, karena ini kan beberapa proyek ini memang kita membutuhkan feasibility study-nya, lebih rinci lagi, lebih detail lagi, dan tentunya bagaimana ini yang paling penting bisa melibatkan para petani," tuturnya.

Yang terpenting bagi Rosan, proyek ini bisa melibatkan para petani dan nelayan, bukan hanya mengejar return 14 atau 15 persen, tetapi juga mempertimbangkan dampak positif yang berkelanjutan.

Salah satu sektor yang dinilai memiliki potensi besar adalah industri rumput laut. Selain memiliki nilai ekonomi tinggi, produk turunan dari rumput laut sangat beragam dan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi industri dalam negeri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement