Selasa 04 Mar 2025 06:10 WIB

3.000 Ekor Sapi Perah Australia Masuk ke Indonesia

Pemerintah menargetkan 200.000 ekor sapi perah yang masuk ke Indonesia.

Sapi perah. Sebanyak 3.000 sapi perah telah masuk ke Indonesia.
Foto: Edi Yusuf
Sapi perah. Sebanyak 3.000 sapi perah telah masuk ke Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 3.000 sapi perah impor dari Australia telah masuk ke Indonesia. Ke depan, ada sapi-sapi perah dari negara-negara lain juga akan masuk seperti dari Brasil, Vietnam, Denmark dan Belanda, untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

"Kalau tidak salah ada 3.000-an (sapi dari) Australia," kata Wamentan menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Menurut dia, untuk sapi dari Brasil belum masuk tetapi izinnya sudah ada. "Kalau dari Brasil belum, kita lagi nunggu dari Brasil. Aturannya sih sudah bisa, kita lagi nunggu saja realisasinya," katanya.

Sudaryono menyebutkan pemerintah menargetkan ada sekitar 200.000 ekor sapi perah yang bakal diimpor dari luar negeri hingga akhir 2025.

"Targetnya sih 200.000. Kita menuju ke sana ya. Kita berdoalah. Kita berharap investasi ini kita juga harus benar-benar membantu investor untuk perizinan maupun lahan dan lain-lainnya juga harus jalan,” kata Wamentan.

Seiring dengan kedatangan sapi-sapi perah impor, Wamentan memastikan pemerintah juga berupaya memaksimalkan seluruh susu yang diperah dari sapi-sapi dalam negeri terserap, terutama untuk masuk dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kami lagi mendorong bagaimana industri susu yang existing mendapatkan porsi untuk Makan Bergizi Gratis. Yang existing sudah ada di Baturaden, di Bogor, Puncak, dan lain-lain itu bisa diserap untuk makan bergizi," katanya.

Langkah itu, Sudaryono menyebutkan, bertujuan untuk memantik para pelaku usaha, terutama yang bergerak di industri susu bahwa Makan Bergizi Gratis dapat menjadi peluang pasar baru (emerging market) untuk berinvestasi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement