REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan mengalami tekanan dalam perdagangan Jumat (28/2/2025) hari ini. Pelemahan Wall Street, pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah, serta hasil kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang kurang memuaskan menjadi faktor utama yang membebani pasar.
Kemarin, IHSG ditutup melemah 1,83 dengan aksi jual bersih asing (net sell) mencapai Rp 1,78 triliun. Saham-saham perbankan besar seperti BBRI, BBCA, BMRI, BRIS, dan ICBP menjadi yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
"IHSG berpotensi kembali terkoreksi dengan level support di kisaran 6.200–6.400 dan resistance di 6.500–6.600," kata CFP, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman, Jumat (28/2/2025).
Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan signifikan pada perdagangan Kamis (27/2/2025). Indeks S&P 500 turun 1,59, Nasdaq anjlok 2,78, dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,45. Saham raksasa chip Nvidia menjadi penyebab utama kejatuhan Nasdaq dan S&P 500. Saham Nvidia anjlok 8,5, menghapus kapitalisasi pasar hingga 274 miliar dolar AS. Investor kecewa karena meskipun prospek pendapatan Nvidia tetap optimistis, margin kotor kuartalannya diproyeksikan lebih rendah dari ekspektasi.
Sentimen negatif juga datang dari kompetisi yang semakin ketat di sektor kecerdasan buatan (AI). Peluncuran model AI berbiaya rendah oleh perusahaan China, DeepSeek, sejak Januari lalu dinilai telah meredam euforia pasar terhadap saham-saham AI.
Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,33, Nikkei 225 Jepang menguat 0,30, dan Topix bertambah 0,73. Namun, Kospi Korea Selatan turun 0,73, sementara Kosdaq melemah 0,07.
Salah satu pergerakan mencolok terjadi pada saham Seven & i Holdings, operator toko swalayan asal Jepang, yang anjlok 11 setelah rencana akuisisi oleh keluarga pendirinya gagal mendapatkan pembiayaan. Di China, Shanghai Composite menguat 0,23, tetapi Hang Seng Hong Kong melemah 0,50 dan Taiex Taiwan turun 1,49.
BNI Sekuritas merekomendasikan beberapa saham dengan strategi speculative buy, yaitu:
- BRMS – Buy di 380, target 390-396, cut loss di bawah 372.
- BBCA – Buy di 8.500, target 8.650-8.800, cut loss di bawah 8.450.
- ELSA – Buy di 384, target 392-400, cut loss di bawah 378.
- BRIS – Buy di 2.600, target 2.650-2.700, cut loss di bawah 2.580.
- ANTM – Buy di 1.620, target 1.635-1.655, cut loss di bawah 1.610.
- RATU – Buy di 7.200, target 7.450-7.600, cut loss di bawah 7.050.
"Investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan mencermati pergerakan rupiah serta data ekonomi AS yang akan dirilis, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang dijadwalkan hari ini," saran Fanny.