Senin 03 Feb 2025 18:53 WIB

BPS Prediksi Luas Panen pada Januari-Maret 2,83 Juta Hektare

Potensi luas panen pada awal 2025 ini meningkat 52 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Petani menjemur padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa (18/6/2024). Potensi luas panen hingga Maret mencapai 2,83 juta hektare.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Petani menjemur padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa (18/6/2024). Potensi luas panen hingga Maret mencapai 2,83 juta hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan potensi panen padi yang sangat optimistis di awal 2025. Berdasarkan pengamatan terbaru, potensi luas panen padi pada periode Januari hingga Maret 2025 diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare, sebuah peningkatan signifikan sebesar 52,08 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Peningkatan potensi panen ini menunjukkan pemulihan yang kuat di sektor padi setelah dampak fenomena El Nino tahun lalu. Kami berharap angka ini dapat terwujud sesuai dengan kondisi pertanaman yang ada di lapangan,” jelas Amalia dalam rilis BPS yang disampaikan secara daring, Senin (3/2/2025).

Kenaikan potensi panen ini juga berimbas pada proyeksi produksi padi, yang diperkirakan akan mencapai 15,06 juta ton gabah kering giling (GKG) sepanjang Januari hingga Maret 2025. Angka ini mencatatkan kenaikan sebesar 52,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Amalia menambahkan, meskipun terdapat penurunan luas panen pada beberapa daerah di awal tahun 2024 akibat fenomena cuaca ekstrem, sektor pertanian Indonesia kembali menunjukkan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa. “Berdasarkan data yang kami himpun, sektor pertanian, khususnya padi, menunjukkan pemulihan yang signifikan di semester kedua 2024, dan kami berharap tren positif ini dapat berlanjut di 2025,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Amalia menjelaskan bahwa Pulau Jawa masih menjadi daerah utama penghasil padi, dengan sekitar 54,18 persen dari total luas panen padi nasional pada 2024 berasal dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Dengan meningkatnya luas panen, BPS optimis daerah-daerah penghasil utama ini akan berperan besar dalam menjaga kestabilan pasokan beras di pasar domestik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement