REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosisasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) Robby menyampaikan bahwa Indonesia telah muncul sebagai kekuatan utama dalam industri kripto global per tahun 2024.
“Selayaknya industri terdapat pasang surut, namun Indonesia telah muncul sebagai kekuatan utama dalam industri kripto global, per tahun 2024 Indonesia berada di posisi nomor tiga. itu merupakan posisi dan tanggung jawab yang begitu besar bagi kami para pelaku usaha industri yang ada di Indonesia dan harapannya dapat kami meningkatkan dan menjaga kepercayaan tersebut,” ungkapnya dalam acara pembukaan Bulan Literasi Kripto di Jakarta, Senin.
Mengutip ucapan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dia mengingatkan bahwa blockchain dan aset kripto bukan semata-mata transaksi jual beli kripto, tetapi juga harus memberikan manfaat dan kegunaan untuk Indonesia.
Menurut dia, industri Web3 di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan antara tahun 2023-2024 yang dibarengi dengan peningkatan institusi dan kemajuan infrastruktur teknologi.
Robby melaporkan ada peningkatan 19 institusi pada tahun 2023 menjadi 24 entitas pada 2024. Untuk sektor swasta, meningkat dari 208 menjadi 242 pada tahun 2024.
“Kita juga menyaksikan munculnya pelaku usaha Web3 dan idea-idea segar, solusi inovatif, dan berbagai bidang dari DeFi (Decentralized Finance) hingga NFT (Non-Fungible Token), metaverse, dan game blockchain,” ucap dia.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat pertumbuhan investor kripto sebesar 445 persen sejak Februrari 2021 dengan total pengguna 22,91 juta pada Desember 2024 dengan peningkatan bulanan rata-rata 245 pengguna baru yang tersentral di Jawa dan Bali.
“Khususnya di Jawa Barat merupakan titik panas pertumbuhan blockchain dan aset kripto di Indonesia, minatnya begitu meluas di seluruh Indonesia,” kata Robby.