REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karen Myles (66 tahun) keluar dari rumahnya di Altadena, California, tengah malam dengan mengenakan piyama, berhadapan dengan 'hutan pohon merah' yang menyala dan kabel listrik dari tiang listrik yang tumbang memercikkan api di jalan. Putranya, yang telah membangunkannya dari tidur lelap, berjalan menuju tempat yang aman.
Kebakaran telah menghancurkan lingkungan tempat tinggalnya bulan ini dan dia tidak akan kembali lagi.
"Saya tidak akan membangun kembali. Oh tidak. Tidak sama sekali. Kebakaran itu telah merenggut segalanya dari saya. Saya akan terbang ke suatu tempat, ke suatu tempat yang indah. Mungkin Colorado," kata pensiunan berusia 66 tahun tersebut seperti dilansir dari Reuters pada Senin (20/1/2025).
Karen telah tinggal di rumah itu selama lebih dari 40 tahun dan akan merindukan teman-temannya. Namun, kebakaran hebat yang meluluhlantakan California tidak memberikan dirinya pilihan untuk tetap tinggal di area tersebut.
Di seberang Los Angeles di pesisir, warga Pacific Palisades, Sonia dan James Cummings juga kehilangan rumah yang mereka beli pada 1987 dan direnovasi satu dekade lalu. James yang berusia 77 tahun tahun awalnya berniat menghabiskan seluruh hidupnya di Pacific Palisades.
“Saya bekerja dua tahun tanpa henti membangun rumah idaman kami. Kami sudah sampai pada titik di mana semuanya sempurna. Saya tidak ingin melakukannya lagi," pasrah James.
Para korban salah satu kebakaran paling merusak dalam sejarah California tengah berjuang untuk memutuskan apakah akan membangun kembali, menghadapi serangkaian tantangan yang membingungkan, termasuk melonjaknya biaya konstruksi.