Kamis 16 Jan 2025 16:33 WIB

BPOM Sebut Industri Farmasi Lokal Punya Potensi Besar Kembangkan Obat Asli Indonesia

Saat ini Obat Asli Indonesia jumlahnya ada lebih dari 17.200 yang terdaftar di Badan

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar  saat mengunjungi perusahaan farmasi PT Cendo di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (16/1/2025).
Foto: Ferry Bangkit
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar saat mengunjungi perusahaan farmasi PT Cendo di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (16/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar menilai industri farmasi dalam negeri memiliki berpotensi besar untuk mengembangkan dan memproduksi Obat Asli Indonesia. Seperti jamu kian populer di negara sendiri bahkan internasional.

Hal itu disampaikan Taruna Ikrar saat mengunjungi perusahaan farmasi PT Cendo di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (16/1/2025). Menurutnya, saat ini sudah waktunya untuk memajukan Obat Asli Indonesia.

Baca Juga

"Peluang untuk pengembangannya masih sangat luar biasa. Ya mudah-mudahan nanti PT Cendo juga bisa memperluas apakah itu obat-obat yang sifatnya untuk mata," ujar Taruna kepada wartawan.

Berdasarkan data Badan POM, kata dia, saat ini Obat Asli Indonesia jumlahnya ada lebih dari 17.200 yang terdaftar di Badan POM. Namun yang dikembangkan menjadi obat herbal terstandar baru 97. Sedangkan Obat Asli Indonesia yang naik jelas menjadi obat fitofarmaka setingkat obat, khususnya dari obat tradisional, baru 21 item.

Taruna mengatakan, kebutuhan produks di bidang farmasi masih sangat tinggi. Hal itu dikarenakan perdagangan antarnegara dan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Sehingga dirinya mendorong perusahaan farmasi seperti PT Cendo ini bisa mengekspor produknya ke luar negeri.

"Saya yakin industri farmasi itu tidak akan pernah berkurang karena produknya sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Jadi harapan kami PT Cendo ini bisa saja bukan hanya di Indonesia tapi diekspor produknya, menjadi perusahaan global, menjadi industri multinasional, sehingga itu menjadi kebanggaan kita," imbuhnya.

Apalagi, kata dia, produk industri farmasi di Indonesia sesuai dengan standar dan tersertifikasi. Menurutnya Industri farmasi mesti dipastikan terjami kualitasnya dari mulai hulu hingga ke hilir.

"Saya sebagai seorang ahli farmakologi dan seorang entrepreneur global ya saya melihat kita tidak kalah dengan perusahaan-perusahaan besar yang lain seperti yang saya pernah kunjungi, Pfizer dan Moderna. Kita punya keunggulan karena spesifikasi dan spesialistiknya itu, dan saya melihat berdasarkan pengalaman saya, Cendo ini bisa go public, go internasional," paparnya.

Sementara menurut Direktur PT Cendo Pharmaceutical Industries Donny Hardiana, pihaknya berterima kasih atas kunjungan dan dukungan Kepala BPOM RI terhadap perkembangan perusahaannya.

"Sehingga kami bisa terus meningkatkan diri, terus berinovasi dan juga kami bisa menyampaikan apa yang kami rasa perlu didukung lebih banyak guna kami bisa melayani lebih banyak kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Donny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement