Kamis 16 Jan 2025 14:17 WIB

Pemerintah Larang Impor 4 Komoditas Pangan, Fokus Benahi Distribusi Pupuk

Zulhas meyakini, Indonesia sangat berpotensi mencapai swasembada pangan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan.
Foto: Antara/Maria Cicilia Galuh
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan memaparkan pemerintah telah memberlakukan larangan impor bagi empat komoditas pangan yakni beras, jagung, gula, dan garam. Menurutnya, hal itu menjadi langkah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia untuk melakukan swasembada pangan.

"Tahun ini sudah melarang impor beras, melarang impor jagung, melarang impor gula, dan melarang impor garam, sebagai komoditas pangan yang penting," ujar Menko Pangan Zulkifli Hasan yang disapa Zulhas, pada Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga

Zulhas meyakini, Indonesia sangat berpotensi untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu upayanya, kata dia, dengan memperkuat para petani melalui penyuluhan, dukungan finansial, revisi regulasi, pemberian bibit unggul, hingga penguatan rantai pasok.

Ia mencontohkan salah satunya terkait pupuk. Zulhas menyampaikan jalur distribusi pupuk yang dulu terlalu berbelit sehingga menyulitkan petani untuk mendapatkannya, kini telah dipangkas agar lebih cepat diakses petani. Dalam kesempatan tersebut, Zulhas juga mengajak para penggerak Aisyiyah untuk turut aktif dalam isu pangan dan mewujudkan cita-cita tersebut.

Hingga kini, kata Zulhas, para petani, termasuk kelompok masyarakat miskin, perlu diberikan bantuan hingga tidak tergantung dengan bantuan. Kondisi ini disebutnya membuat Indonesia semakin jauh dari cita-cita Indonesia merdeka.

Terkait cita-cita Indonesia merdeka, Zulhas juga menyampaikan keprihatinannya bahwa bahan pangan, seperti tahu, tempe, yang menjadi makanan masyarakat Indonesia berbahan kedelai saat ini dikuasai oleh satu orang.

"Di mana yang namanya kedaulatan? Kalau kita makan saja tergantung pada satu orang. Itu baru soal makan, belum yang terkait ekonomi, teknologi, dan lain-lain, inilah yang akan kita upayakan," ujarnya.

Ia berharap kebijakan tersebut dapat mewujudkan cita-cita Indonesia untuk melakukan swasembada pangan karena Indonesia sangat potensial untuk melakukan itu.

Berkaitan dengan Program Makan Bergizi Gratis, Zulhas melihat pentingnya meningkatkan kemampuan penyediaan bahan pangan, mulai beras, sayur, hingga protein hewani untuk kepentingan program tersebut. Ia mengajak Aisyiyah untuk terlibat secara aktif dalam mengusahakan swasembada pangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement