Selasa 14 Jan 2025 13:48 WIB
Swasembada Pangan

Mentan Ajak Kapolda Sampai Kapolsek Tanam Jagung

Hal ini dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek untuk melaksanakan gerakan tanam jagung. Hal ini dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

“Para Kapolda dan Kapolres seluruh Indonesia saya mengajak ke depan mimpi kita adalah meningkatkan produksi jagung," kata Mentan saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Tanam Jagung Serentak bersama jajaran Polri sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Baca Juga

Ia berharap adanya peran dan andil dari jajaran pimpinan kepolisian di tingkat daerah sehingga bisa meningkatkan produksi jagung hingga 23 juta ton di tahun 2025. "Di mana produksi tahun 2023 berkisar 15 juta ton dan kita akan naikkan jadi 16 juta ton bahkan target kita bisa 23 juta ton (di 2025),” ujar Mentan.

Menurut Mentan, percepatan tanam bisa dilakukan melalui kolaborasi bersama para kelompok tani. Apalagi lanjut Mentan, saat ini petani tengah bersemangat berproduksi karena Presiden Prabowo Subianto telah memberi perhatian khusus dengan kenaikan HPP jagung dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram (kg).

“Saya katakan petani sangat mudah untuk kita ajak bercocok tanam, jagung itu kalau ada jaminan yang menyerap maka bagi petani ini sangat menguntungkan," kata Mentan.

"Presiden telah mengatakan pemerintah wajib menyerap produksi jagung dan padi melalui Bulog. Tidak boleh petani dibiarkan jalan sendiri,” tambah Mentan.

Mentan juga meminta Perum Bulog agar segera melakukan persiapan penyerapan terutama menjelang Indonesia menghadapi panen raya. Jangan sampai, kata dia, semangat petani dalam melakukan produksi terhenti hanya gara-gara produksi mereka tidak terserap dengan baik.

Ia menekankan perlunya penyerapan Presiden Prabowo sudah memutuskan untuk harga jagung naik menjadi Rp 5.500 per kg dan harga gabah jadi Rp 6.500 per kg. Bagi Mentan, hal itu sebagai bentuk perhatian dari pemerintah. Apalagi, Presiden telah menambahkan pupuk subsidi sebesar Rp24 triliun.

"Ini dua kali lipat dibanding sebelumnya, karena itu kami meminta Bulog untuk segera melakukan persiapan jangan sampai kita semangat tanam tapi tidak bisa memaksakan arahan Bapak Presiden,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement