REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Saat pekerja konstruksi Los Angeles Ivan De La Torre mengamati lanskap reruntuhan bangunan yang berasap di Altadena yang dilanda kebakaran, sebuah pertanyaan muncul dalam BENAKNYA. Bagaimana perusahaan asuransi akan menanggung biaya pembangunan kembali seluruh lingkungan?
Ratusan penduduk Los Angeles kembali dan mendapati rumah-rumah mereka telah menjadi abu karena gelombang kebakaran hutan yang dahsyat. Banyak yang khawatir polis asuransi mereka tidak akan menanggung biaya pembangunan kembali dan premi di masa mendatang akan sangat mahal.
"Kekhawatiran saya adalah perusahaan asuransi tidak akan mampu menangani semua klaim dan mengajukan kebangkrutan, dan itu saja. Menakutkan," kata De La Torre, 32 tahun.
Paman dan saudara perempuannya kehilangan rumah mereka dalam kebakaran yang menghabiskan separuh Altadena, pinggiran kota di utara Los Angeles yang berpenduduk sekitar 40.000 orang.
Leo Frank III, aktor berusia 66 tahun yang kehilangan rumah keluarganya di Altadena, mengatakan ia khawatir perusahaan asuransi akan menunda pembayaran klaim dan gagal menanggung biaya penuh pembangunan kembali.
"Kami akan membangun kembali. Tidak ada yang akan mengambil rumah kami," kata Frank, saat ia mencari dudukan shower untuk ibunya yang berusia 96 tahun di tempat parkir yang penuh dengan perlengkapan sumbangan di Pasadena.
Frank mengatakan ia mengenal beberapa tetangga yang kehilangan perlindungan pemilik rumah sebelum kebakaran karena perusahaan asuransi menarik diri dari daerah kering di California yang semakin rentan terhadap kebakaran hutan.
"Beruntungnya kami masih punya polis," katanya.
Kebakaran hutan ini merupakan salah satu bencana alam terburuk yang pernah melanda California. Peristiwa itu telah menewaskan sedikitnya 11 orang dan menghancurkan atau merusak parah lebih dari 10.000 bangunan.
Reuters menghubungi sembilan perusahaan asuransi rumah teratas di California untuk memberikan komentar. State Farm, Nationwide, Allstate, Mercury, Liberty Mutual dan Farmers menanggapi dengan pernyataan yang mengatakan mereka bekerja sama dengan pemegang polis untuk membantu mereka mengajukan klaim, tanpa membahas kekhawatiran khusus tentang penduduk yang tidak menerima pembayaran yang cukup atau kenaikan premi di masa mendatang.
Saham asuransi AS merosot pada hari Jumat (9/1/2025) karena analis memperkirakan biaya asuransi dari kebakaran hutan dapat mencapai 20 miliar dolar AS. AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran tersebut mencapai 135 miliar dolar AS-150 miliar dolar AS yang menandakan melonjaknya biaya asuransi pemilik rumah.