Kamis 09 Jan 2025 18:13 WIB

Sepanjang 2024 MIND ID Tuntaskan Lima Proyek Hilirisasi

Proyek hilirisasi mampu mendorong nilai tambah bagi negara

Rep: Frederikus Bata/ Red: Intan Pratiwi
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso
Foto: MIND ID
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan sepanjang tahun 2024, Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID mampu menyelesaikan lima proyek hilirisasi.

Hendi mengatakan MIND ID terus berkomitmen menjadi tulang punggung hilirisasi mineral pertambangan di Indonesia. Hilirisasi merupakan strategi penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Hilirisasi dan industrialisasi harus berjalan beriringan. Kami berharap adanya kolaborasi strategis antara sektor pertambangan dan sektor industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Hendi dalam acara MINDialogue, Kamis (9/1/2024).

Hendi menjabarkan, proyek hilirisasi yang telah diselesaikan pertama, Timah telah membangun smelter yang mampu memproses bijih timah menjadi ingot, serta produk hilir lainnya seperti tin chemical, tin powder, dan tin solder.

Kedua, proyek Smleter Grade Alumina Refinaery (SGAR), yang mengolah bauksit menjadi alumina. "Ini merupakan tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya Indonesia mampu memproduksi aluminium secara mandiri tanpa mengimpor bahan baku," tambah Hendi.

Ketiga, smleter nikel yang dilakukan oleh ANTAM di Pomalaa dan Halmahera Timur, serta merencanakan pembangunan smelter RKEF baru yang didedikasikan untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.

Keempat, Vale Indonesia telah memiliki smelter di Sorowako dan sedang merencanakan pembangunan smelter HPAL di beberapa lokasi untuk mendukung hilirisasi nikel.

Kelima, PT Freeport Indonesia telah membangun smelter tembaga di Gresik, yang menjadi salah satu smelter terbesar di dunia untuk memproduksi katoda tembaga. Selain itu, precious metal refinery juga telah dikembangkan untuk menghasilkan emas dari by-product proses smelter tembaga.

"Ke depan, kami berencana untuk meningkatkan kapasitas smelter alumina hingga tiga kali lipat dari kapasitas saat ini di Kuala Tanjung. Kami juga akan mendorong pembangunan smelter RKEF dan HPAL di berbagai lokasi, serta meningkatkan hilirisasi batu bara dengan mengembangkan synthetic graphite," kata Hendi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement