Kamis 09 Jan 2025 15:25 WIB

Indonesia Gabung BRICS, Luhut Tegaskan Kedaulatan dan Independensi RI

BRICS memberikan akses pasar yang lebih luas.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Pekerja staf berdiri di belakang bendera nasional Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, dan India untuk merapikan bendera menjelang foto bersama selama KTT BRICS di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Xiamen di Xiamen, Provinsi Fujian, Cina tenggara, Senin, 4 September 2017.
Foto: Hong/Pool Photo via AP
Pekerja staf berdiri di belakang bendera nasional Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, dan India untuk merapikan bendera menjelang foto bersama selama KTT BRICS di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Xiamen di Xiamen, Provinsi Fujian, Cina tenggara, Senin, 4 September 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) menunjukkan komitmen bangsa ini untuk menjaga kedaulatan dan independensinya di panggung global.

"Kita (Indonesia) negara besar dan berdaulat. Indonesia terlalu besar untuk berpihak ke satu negara, baik itu Cina atau Amerika Serikat. Kita tidak perlu," tegas Luhut dalam konferensi pers DEN pada Kamis (9/1/2025) hari ini.

Baca Juga

Luhut menjelaskan, bergabungnya Indonesia dengan BRICS memberikan banyak keuntungan, salah satunya adalah akses pasar yang lebih luas. Namun, Luhut juga menyoroti pentingnya kehati-hatian terhadap tantangan ekonomi global, terutama di negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina yang tengah menghadapi ketidakpastian.

Luhut menambahkan, meskipun Indonesia memperoleh keuntungan melalui perluasan pasar dengan bergabung dalam BRICS, terdapat beberapa tantangan besar yang harus dicermati. Salah satunya adalah persoalan di Cina dan Eropa, di mana penghentian pasokan gas dari Rusia dapat memicu krisis energi yang juga berdampak pada ekonomi China.

"Masalah ekonomi di Cina saat ini cukup berat, dan ketidakpastian di AS juga tinggi karena tarif yang belum jelas akan dinaikkan oleh Presiden Trump," ujarnya.

Luhut juga menekankan pentingnya posisi strategis Indonesia dalam perekonomian global serta kewaspadaan negara terhadap tantangan geopolitik dan ekonomi yang sedang berlangsung. Dengan keanggotaan BRICS, Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan independensinya di dunia internasional.

Dian Fath Risalah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement