Rabu 08 Jan 2025 15:55 WIB

BI: Cadangan Devisa Indonesia Desember 2024 Sebesar 155,7 Miliar Dolar AS 

Kenaikan posisi cadangan devisa antara lain bersumber dari penerimaan pajak.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Cadangan devisa pada akhir 2024 mencapai hingga 155,7 miliar dolar AS.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Cadangan devisa pada akhir 2024 mencapai hingga 155,7 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2024 yang mengalami peningkatan. Tercatat angkanya mencapai hingga 155,7 miliar dolar AS. 

“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2024 tercatat sebesar 155,7 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan posisi pada akhir November 2024 sebesar 150,2 miliar dolar AS,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Rabu (8/1/2024). 

Baca Juga

Denny menjelaskan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa migas. Peningkatan cadangan devisa terjadi di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. 

“Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” terangnya. 

Denny menuturkan, ke depan, BI memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Hal itu seiring dengan prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.  

“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya. Eva Rianti 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement