Kamis 14 Nov 2024 23:16 WIB

Kementerian BUMN Dukung Restrukturisasi dan Transformasi Bisnis Krakatau Steel

Krakatau Steel menunjukkan progres recovery fasilitas pabrik HSM 1.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten.
Foto: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada Kamis (14/11/2024) menerima kunjungan dari Wakil Menteri BUMN RI Dony Oskaria yang diterima langsung oleh Plt Direktur Utama Krakatau Steel M. Akbar Djohan. Kunjungan Wamen BUMN RI ini mendatangi beberapa tempat di Kawasan Industri Krakatau Cilegon diantaranya, fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1), Cold Rolling Mill, maupun fasilitas Krakatau Steel Group dan afiliasi.

"Kunjungan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria merupakan sebuah kehormatan bagi kami, ini merupakan sebuah kesempatan untuk mengenalkan fasilitas-fasilitas strategis kami beserta pemaparan pengembangannya ke depan," ujar Pelaksana tugas Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga

Akbar menjelaskan saat ini proses recovery fasilitas pabrik HSM 1 milik Krakatau Steel masih berlangsung dan diharapkan dalam waktu dekat siap untuk beroperasi kembali.

"Saat ini kami sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya termasuk perencanaan penjualan agar ketika nanti pengoperasian kembali fasilitas pabrik HSM 1 dilakukan, semua sudah tinggal menjalankan produksi sesuai dengan kebutuhan order," ucap Akbar.

Akbar menyampaikan fasilitas HSM 1 Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi produk baja Hot Rolled Coil per aplate hingga 2,4 juta ton per tahun. Kebutuhan produk baja HRC mayoritas digunakan untuk bahan baku pipa baja, alat berat, kapal, industri otomotif maupun kebutuhan infrastruktur.

Akbar menyampaikan fasilitas pabrik Cold Rolling Mill menghasilkan produk baja Cold Rolled Coil per Plate dengan kapasitas hingga 850 ribu ton per tahun yang biasanya digunakan untuk bahan baku industri otomotif, galvanis, galvalum, maupun produk baja-baja hilir untuk konstruksi maupun kebutuhan rumah tangga. Krakatau Steel, lanjut Akbar, saat ini terus melanjutkan transformasinya, restrukturisasi, maupun pengembangan strategi bisnis. 

Dengan reaktivasi fasilitas HSM 1 dan didukung dengan fasilitas lain, potensi Krakatau Steel untuk bangkit dan bertumbuh kembang pesat sangat mungkin dilakukan terlebih dengan dukungan dari pemerintah untuk kemandirian industri nasional. 

"Kami berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi dan mendorong kemajuan industri baja nasional dengan keberlanjutan usaha Krakatau Steel," kata Akbar.

Dalam kunjungannya, Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria menyatakan Kementerian BUMN terus mendukung pengembangan strategis Krakatau Steel sejalan dengan program kemandirian industri nasional dan hilirisasi yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dony mengatakan Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan BUMN strategis yang dapat menyokong kemajuan industri nasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Kami mendukung proses restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel yang saat ini dijalankan sebagai solusi yang menyeluruh, termasuk operasi pabrik baja HSM 1 dalam tahun ini. Kami pun berharap manajemen saat ini dapat membawa Krakatau Steel menjadi perusahaan baru dengan memperhatikan keberlanjutan usaha," kata Dony. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement