REPUBLIKA.CO.ID, Momentum Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November memiliki arti penting dalam pembentukan karakter bangsa. Peringatan Hari Pahlawan tidak hanya menjadi upaya untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, tapi juga sekaligus menjadi momentum untuk membangun ingatan bangsa agar dapat menerapkan semangat dan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami mengajak generasi muda untuk memahami nilai-nilai moral dan etika dari pahlawan seperti integritas, keberanian dan pengorbanan. Ini membantu membentuk karakter yang kuat dan positif. Siapa pun bisa jadi pahlawan di lingkungan masing-masing dengan berkontribusi positif dan dan aktif dalam bermasyarakat,” ungkap Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho melalui keterangan tertulis, Ahad (10/11/2024).
Nilai inilah yang diharapkan terus ada dan bertumbuh dalam suasana nyaman yang tentunya harus dimulai dari lingkungan terkecil. Yang dimaksud dengan lingkungan terkecil ialah tempat tinggal atau rumah. Rumah adalah kebutuhan primer dan merupakan hajat kebutuhan banyak orang. Namun untuk memiliki rumah tidaklah semudah yang dibayangkan. Bahkan belakangan ada kekhawatiran dari sebagian generasi kekinian, apakah mereka masih memiliki peluang untuk memiliki rumah. Selain harga rumah yang semakin merangkak, biaya hidup yang terus meningkat menjadi beban bagi generasi ini.
Akan tetapi pemerintah tentu saja tidak akan membiarkan hal ini. Melalui BP Tapera, pemerintah hadir untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang layak huni dengan harga terjangkau. BP Tapera dibentuk bertujuan untuk menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan. Sasaran yang dituju ialah pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau bagi peserta, serta memiliki fungsi untuk melindungi kepentingan peserta.
BP Tapera saat ini mengelola dua portofolio. Pertama adalah program pembiayaan perumahan yang berbasis dana fiskal yang dikenal dengan nama Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan alias FLPP, yang selama ini masih sering terdapat kekeliruan persepsi di masyarakat, dimana program FLPP ini dianggap sepenuhnya diperoleh dari pihak perbankan, yang sebenarnya merupakan Bank Penyalur dari dana FLPP yang digulirkan pemerintah kepada BP Tapera.
Kedua ialah program yang berbasis pada dana peserta yang dikenal dengan pembiayaan Tapera. Fitur FLPP dan Tapera yang dikelola oleh BP Tapera yang dapat dimanfaatkan masyarakat termasuk generasi kekinian Gen Z maupun milenial adalah pembiayaan perumahan dengan suku bunga 5 persen, fixed selama masa tenor maksimal 20 tahun untuk pembiayaan FLPP dan 30 tahun untuk pembiayaan Tapera. Program Tapera juga menyediakan skema pembiayaan jangka panjang (sampai 35 tahun) untuk mendukung penyediaan hunian vertikal di perkotaan.
Sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) sejak Desember 2021, BP Tapera mulai menyalurkan pembiayaan perumahan FLPP pada 2022 yang anggarannya bersumber dari dana fiskal yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Tercatat sejak 2010 hingga 31 Oktober 2024, telah disalurkan dana FLPP untuk 1.578.506 unit rumah senilai Rp 148,686 triliun.
Khusus untuk 2024, terhitung 31 Oktober 2024 telah penyaluran dana FLPP telah menjangkau sebanyak 179.917 unit rumah atau senilai Rp 22,039 triliun. Penyaluran FLPP untuk 2024 ini telah tersebar di 394 kabupaten/kota di 33 provinsi. Ada sebanyak 13.888 perumahan yang dibangun oleh 8.240 pengembang yang telah bekerja sama dengan 37 bank penyalur.
Yang menarik, pada tahun ini, kelompok usia 19-30 tahun yang merupakan generasi Gen Z dan milenial mendominasi penyaluran pembiayaan FLPP sebanyak 109.639 unit atau 62,36 persen dari total penyaluran FLPP dengan nilai sebesar Rp 13,43 triliun. Itu menjadi capaian yang membanggakan karena mengindikasikan bahwa kalangan generasi kekinian sudah cukup mengenal program yang ditawarkan pemerintah di sektor perumahan, dalam hal ini melalui peran BP Tapera.
Sedangkan untuk portfolio kedua pembiayaan Tapera yang dikhususkan bagi peserta, yaitu PNS x Bapertarum PNS periode 1993–2020, saat ini telah tersalurkan sebanyak 18.276 unit rumah senilai Rp 2,861 triliun sejak 2021 hingga 29 Oktober 2024. Khusus pembiayaan Tapera ini, kelompok usia 22-27 tahun telah memanfaatkan pembiayaan Tapera sejumlah 453 unit dengan nilai sebesar Rp 75,18 miliar.
Salah satu penerima manfaat Rumah Tapera, yang juga merupakan pejuang bagi keluarganya yaitu Via Oktaviani, seorang guru di SDN Pantai Harapan Jaya–Muaragembong Kabupaten Bekasi ikut memberikan testimoni tentang arti penting rumah bagi dirinya dan keluarga. “Rumah memiliki peran penting dalam pendidikan, karena rumah adalah pendidikan pertama bagi anak, di mana ia bisa membaca, menulis, belajar bersama orang tuanya. Rumah akan melahirkan pejuang-pejuang dan pahlawan masa depan,” ungkap Via Oktaviani.
Hal senada juga dirasakan oleh pejuang rumah pertama, Hadi dan Dea, pasangan suami istri yang merupakan pekerja swasta, penerima manfaat rumah Tapera di Pesona Kahuripan 5, Kabupaten Bogor. “Saya berterima kasih dengan BP Tapera. Rumah bebas banjir dan kualitas juga oke dan kami bisa mencicil hingga 15 tahun,” ungkap Hadi senang.
Bustomi, wiraswasta yang berjualan fried chicken, merasa bangga bisa keluar dari masalah yang selama ini mengganggu keluarganya. “Sata sudah 7 kali pindah kontrakan dan itu sangat melelahkan. Kini keluarga kami bisa tenang karena sudah tinggal di rumah sendiri. Istri dan anak-anak senang, saya pun ikut berbahagia,” ungkap Bustomi bangga.
Bustomi merasa terbantu karena menurutnya BP Tapera memudahkan para pelaku UMKM mendapatkan rumah subsidi dengan harga terjangkau, dengan proses yang cepat, hanya satu bulan. “Perjuangan memiliki rumah akhirnya berbuah manis,” ujarnya senang.
Ya, dari rumahlah semua akan berawal, termasuk dalam hal pendidikan dan pembentukan karakter tangguh anak-anak bangsa yang merupakan calon-calon pemimpin masa depan. Generasi yang cerdas, kuat, dan bermental pejuang akan lahir dari lingkungan rumah yang baik. Semua pejuang rumah pertama, adalah pahlawan bagi keluarganya.
“Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri dan semua itu bermula dan bertumbuh dari rumah yang layak dan nyaman,” tegas Heru Pudyo Nugroho.
Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan, semua generasi diajak berbuat yang terbaik bagi bangsa, berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mulai dari diri sendiri, keluarga, rumah dan lingkungan terdekat.