Jumat 08 Nov 2024 22:09 WIB

Antam dan Freeport Sinergi Emas, Erick Thohir: Untuk Kebaikan Bangsa

ANTAM akan membeli sebanyak 30 ton emas dengan kemurnian 99,99 persen dari PTFI.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas dan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Canter menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen.
Foto: Freeport Indonesia
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas dan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Canter menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dua Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) memperkuat integrasi untuk melengkapi rantai pasok mineral emas di Indonesia. Langkah ini akan semakin memperkuat kinerja operasional Grup MIND ID dalam mengoptimalkan peningkatan nilai tambah emas di dalam ekosistem grup.

ANTAM akan membeli sebanyak 30 ton emas dengan kemurnian 99,99 persen dari PTFI. Bahan baku emas tersebut kemudian akan diolah ANTAM di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia untuk menjadi produk perusahaan tersebut.

Baca Juga

Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana hadir menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama antar sesama Grup MIND ID ini.

Erick menyampaikan Sinergi Indonesia Emas akan mampu menjadikan negara kita lebih mandiri. Momentum ini juga akan menaikkan level Indonesia di kancah global, yang saat ini baru masuk sebagai pemilik cadangan emas batangan terbesar ke-43 dunia.

"Dengan kerja sama ini, kita menyaksikan MIND ID dengan Anggotanya ANTAM dan Freeport Indonesia bersinergi untuk kebaikan bangsa. Tentu tidak cukup di situ. Kami akan terus menggali kesempatan sinergi lebih lanjut, termasuk untuk pembentukan Bullion Bank," kata Menteri BUMN, dalam keterangan resmi MIND ID, Jumat (8/11/2024).

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan perseroan memiliki mandat untuk mengelola cadangan sumber daya alam mineral. Cadangan sumber daya mineral tersebut perlu ditingkatkan nilai tambahnya melalui program hilirisasi secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. Oleh karena itu, MIND ID bersama seluruh anggota konsisten mencari kesempatan sinergi di internal grup, serta kolaborasi dengan berbagai mitra di sektor industri pertambangan mineral baik nasional serta global.

Hendi menerangkan, melalui sinergi dan kolaborasi antara ANTAM dan PTFI, maka potensi pengembangan usaha Grup MIND ID dapat lebih diperkuat. Sehingga menambah basis kekuatan bisnis perusahaan sebagai tulang punggung hilirisasi sumber daya mineral Indonesia.

Menurut dia, ekonomi Indonesia akan mendapatkan dampak positif khususnya dari penghematan devisa. Selama ini digunakan untuk mengimpor bahan baku emas dari luar negeri.

"Dengan sinergi ini, Indonesia menghemat devisa karena tidak harus importasi bahan baku untuk produksi logam mulianya ANTAM. Artinya rakyat Indonesia menikmati hasil dari hasil bumi sendiri, dari bahan baku sampai bahan jadinya," ujar Hendi.

Dirut MIND ID memaparkan PTFI salah satu produsen emas di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton sampai 60 ton emas per tahun. ANTAM satu-satunya Anggota MIND ID yang telah berhasil melakukan kapitalisasi di pasar end user Indonesia, dengan penjualan mencapai 26,1 ton pada 2023.

Dengan kerja sama ini, PTFI memiliki channel penyaluran emas yang lebih baik. ANTAM pun mendapat kepastian pasokan bahan baku dari dalam negeri dan untuk terus menjawab kebutuhan investasi masyarakat Indonesia yang terus meningkat.

"Tentunya sinergi ini akan kami dorong terus antar Anggota Grup MIND ID dan akan kami jadikan model ke depan, yakni bagaimana satu rantai pasok industri bisa kita optimalkan di dalam negeri dan oleh bangsa sendiri," kata Hendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement